Jumat, 23 Agustus 2013

Transform Leader and Social Loafing

            TRANSFORM LEADER  Di dalam sebuah grup ada yang disebut sebagai pemimpin atau Leadership dan anggota atau pengikut. Semua orang bisa menjadi pemimpin, tapi disini bukan berarti dapat menjadi pemimpin di semua keadaan. Mungkin ia dapat memimpin suatu hal tapi belum tentu ia dapat memimpin di hal yang lain. Karena itu maka dibentuklah skema leadership untuk membedakan dimana dia ‘fit’ atau cocok menjadi leader. Sebuah variasi ide yang disebut sebagai social identity teory. Sosial identity teory adalah sebuah teori tentang hubungan membership dan intergroup yang banyak menjelaskan tentang tindakan intergroup dalam keinginan untuk memiliki (mengkoordinir/mengatur) grup tertentu yang bernilai lebih positif dari pada non-membership group yang lain. Sedangkan pengertian transform leader sendiri adalah seseorang yang oleh anggotanya dianggap mampu memberi ‘berkah’ dengan kualitas personalnya yang luar biasa, dan seseorang yang bekerja untun merubah (merealisasikan) kebutuhan dan apa yang yang anggota pikirkan – keinginan anggota untuk membawa grup ke arah mana.                                                         SOCIAL LOAFING  Adalah suatu fenomena dimana seseorang tidak terlalu berkontribusi – merasa tidak penting di dalam sebuah kelompok. Hal ini dapat saja terjadi karena seseorang tersebut merasa takut pendapatnya akan dijudge ( yang jelek) oleh anggota kelompoknya kalau pendapatnya tersebut salah. Bisa juga karena ia berpikiran negatif terlebih dahulu – bahwa pendapatnya tidak akan dihargai oleh anggota kelompok tersebut itu. Seseorang tersebut akan cenderung memilih untuk tidak bependapat saja dan merasa lebih nyaman bekeja secara individual. Dua kepala lebih baik dari pada satu kepala. Pendapat tersebut memang benar, ketika kita tidak paham tentang suatu materi kuliah (misalnya). Jika kita memilih bekerja individual, kita akan kesulitan memahaminya. Namun kalau dikerjakan kelompok, kita akan saling bertukar pikiran satu sama lain, bisa juga yang paham akan menjelaskan kepada yang belum paham. Dan pada ahirnya kita dapat menguasai materi tersebut. Bekerja atau belajar kelompok dapat menambah produktivitas, dari kelompok kita bisa mendapat banyak hal atau pengetahuan baru khususnya dari hasil bertukar pikiran. Salah satu cara untuk mencegah social loafing adalah menumbuhkan motivasi pada individu jika setiap pendapatnya (perannya) mereka akan sangat perpengaruh pada kelompok mereka. 

0 komentar: