Kamis, 28 Agustus 2014

Analisis Item Soal (Indeks Kesukaran, Indeks Diskriminasi,Efektivitas Distraktor)



Berikut adalah rumus analisis item untuk soal ujian atau tes prestasi

                   Analisis aitem adalah proses pengujian yang dilakukan terhadap seluruh aitem yang telah diberikan kepada sejumlah subyek. Analisis terhadap data yang telah diperoleh dilakukan secara empiris. Berikut ini adalah analisis aitem dengan menggunakan beberapa metode, yaitu indeks kesukaran aitem dengan skala rata-rata, indeks kesukaran aitem dengan skala linear, indeks diskriminasi, dan distraktor.

Indeks Kesukaran
            Taraf kesukaran suatu item dinyatakan oleh suatu indeks yang dinamakan Indeks Kesukaran Item dan disimbolkan dengan huruf p. Harga p bagi suatu item menunjukkan taraf kesukaran item bagi kelompok yang bersangkutan, yaitu kelompok yang menjadi dasar dalam penghitungan  p itu sendiri. Harga p suatu item akan berbeda apabila dihitung pada kelompok siswa yang lain. Dengan kata lain, indeks kesukaran item tidak selalu sama antara satu kelompok dengan kelompok siswa yang lain. Besarnya harga p merupakan indeks kesukaran item bagi seluruh kelompok, bukan indeks kesukaran bagi masing-masing siswa secara individual. Harga p yang dihitung dalam kelompok hanya merupakan rata-rata indeks kesukaran bagi seluruh siswa dalam kelompok itu.

1. Indeks Kesukaran Aitem dengan Skala Rata-rata

Taraf kesukaran aitem dengan skala rata-rata adalah perbandingan antara jumlah penjawab aitem yang benar dengan jumlah penjawab aitem (Azwar, 2010). Apabila ditulis dalam persamaan matematis, maka rumusnya adalah:
                                                      
          Keterangan :
            B = jumlah subjek yang menjawab benar pada item tersebut
            T =  Jumlah subjek yang menjawab item
Menurut Shultz and Whitney, angka indeks kesukaran soal itu besarnya berkisar antara 0,00  sampai dengan 1,00. Nilai 1 = item mudah, dimana 100% siswa dapat menjawab item dengan benar. Nilai 0 = item sulit, dimana tidak ada siswa yang dapat menjawab item dengan benar
Untuk menentukan tingkat kesukaran soal menurut Shultz and Whitney (2005) & Nitko and Brookhart (2007) ketentuan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

No
Indeks kesukaran
Interpretasi
1
P > 0,8
Item sangat mudah
2
P = 0,8 – 0,5
Item mudah
3
P = 0,25 – 0,49
Item sulit
4
P < 0,25
Item sangat sulit

2. Indeks Kesukaran Aitem dengan Skala Linear
            Indeks kesukaran aitem dengan skala linear diperoleh dengan cara membagi proporsi kotor dengan jumlah alternatif jawaban. Apabila dituliskan dengan persamaan matematis, maka rumusnya adalah:

Keterangan:
Pb         : Proporsi Bersih
a          : Jumlah Alternatif Jawaban
Pk         : Proporsi kotor (skor skala rata-rata atau p)

 Kemudian hasil dari proporsi bersih tersebut dibandingkan dengan z score dari sebaran nilai dalam distribusi normal :
Bila Pb = 0,50       maka   z = 0    artinya aitem tergolong Netral.
Bila Pb > 0,50      maka   z = -     artinya aitem tergolong Mudah.
Bila Pb < 0,50      maka   z = +    artinya aitem tergolong Sulit.


 Indeks Diskriminasi
            Daya diskriminasi aitem adalah kemampuan suatu aitem untuk membedakan peserta yang memiliki kemampuan tinggi (kelompok tinggi) dan peserta yang memiliki kemampuan rendah (kelompok rendah) (Azwar, 2010). Aitem yang memiliki daya diskriminasi tinggi adalah aitem yang dapat dijawab oleh sebagian besar subyek pada kelompok tinggi, namun tidak dapat dijawab oleh sebagian besar subyek pada kelompok rendah.
Apabila suatu aitem dapat dijawab oleh sebagian besar subyek pada kelompok tinggi dan juga dapat dijawab oleh sebagian besar subyek pada kelompok rendah, sebaiknya aitem tersebut tidak digunakan untuk mengukur kemampuan peserta tes, karena tidak dapat membedakan peserta yang memiliki kemampuan tinggi dan peserta yang memiliki kemampuan rendah. Apabil ditulis dengan persamaan matematis, rumus untuk menghitung indeks diskriminasi adalah:
                           
Keterangan:
       : jumlah penjawab aitem dengan benar dari Kelompok Tinggi
      : jumlah penjawab aitem dengan benar dari Kelompok Rendah
       : jumlah penjawab aitem dari Kelompok Tinggi
       : jumlah penjawab dari kelompok rendah

Efektivitas Distraktor

Efektivitas distraktor-distraktor yang ada pada suatu item dianalisis dari distribusi jawaban terhadap item yang bersangkutan pada setiap alternatif jawaban yang disediakan. Efektifitas diperiksa untuk melihat apakah semua distraktor atau semua pilihan jawaban, yang bukan kunci jawaban, telah berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu telah dipilih oleh lebih banyak atau mungkin bahkan semua siswa Kelompok Rendah sulitkan siswa dari Kelompok Tinggi hanya sedikit atau tidak ada yang memilihnya (Azwar, 2005:141).
Macam efektifitas distraktor ada tiga, yaitu:
a.       Soal dengan distraktor yang efektif atau berfungsi, yaitu soal-soal yang memiliki distraktor yang mampu menjaring Kelompok Bawah untuk menjawab lebih banyak dari Kelompok Tinggi dan semua distraktor ada pemilihnya.
b.      Soal dengan distraktor yang kurang efektif, yaitu soal-soal yang memiliki distraktor yang mampu menjaring Kelompok Atas untuk lebih banyak menjawab daripada Kelompok Bawah atau dapat dikatakan mampu menjaring jumlah yang sama banyaknya antara Kelompok Atas dan Kelompok Bawah.
c.       Soal dengan distraktor yang tidak efektif atau tidak berfungsi, yaitu soal-soal yang memiliki distraktor  yang tidak mampu menjaring seorangpun baik dari Kelompok Bawah maupun Kelompok Tinggi atau dengan kata lain tidak ada pemilihnya.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

wah membantu terimakasiih