Kamis, 18 September 2014

Teori Perkembangan Motorik Kasar

LANDASAN  TEORI
1.      Pengertian
 Perkembangan motorik adalah perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi (Hurlock, 1978). Perkembangan motorik sendiri dibagi menjadi dua, yaitu kemampuan motorik kasar atau gross motor skill dan kemampuan motorik halus atau soft motor skill (Santrock, 2002). Motorik kasar adalah aktifitas yang menggunakan otot-otot besar, meliputi gerak lokomotor, non lokomotor, dan manipulative (Samsudin, 2005). Sedangkan perkembangan motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Dorong anak berlari, melompat, berdiri di atas satu kaki, memanjat, bermain bola, mengendarai sepeda roda tiga (Hurlock, 1978). Dan kematangan yang dimaksud dalam hal ini adalah semakin anak tersebut tumbuh dan berkembang, maka semakin baik dan terasah pula kemampuan motorik kasar anak tersebut.
Jadi, berdasarkan definisi di atas, perkembangan motorik kasar merupakan suatu proses yang berupa gerakan dari otot-otot besar yang terus mengalami peningkatan perkembangan seiring dengan bertambanya usia anak.
2.      Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan motorik
          Hurlock (2001) menyatakan beberapa kondisi yang mempengaruhi laju perkembangan motorik anak, antara lain:
a.  Sifat dasar genetik, termasuk bentuk tubuh dan kecerdasan mempengaruhi laju perkembangan.
b. Awal kehidupan pasca lahir tidak ada hambatan pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, semakin aktif janin semakin cepat perkembangan motorik anak.
c. Kondisi pra lahir yang menyenangkan (gizi makanan sang ibu) lebih mendorong perkembangan motorik yang lebih cepat pada masa pasca lahir.
d. Kelahiran yang sukar, apabila ada kerusakan pada otak akan memperlambat perkembangan motorik.
e. Adanya rangsangan, dorongan, dan kesempatan untuk menggerakkan semua bagian tubuh akan mempercepat perkembangan motorik.
f. Perlindungan yang berlebihan akan melumpuhkan persiapan berkembangnya kemampuan motorik.
g. Kelahiran sebelum waktunya biasanya memperlambat perkembangan motorik.
h. Cacat fisik, seperti buta akan memperlambat perkembangan motorik.
i. Dalam perkembangan motorik, perbedaan jenis kelamin, warna kulit, dan sosial ekonomi lebih banyak disebabkan oleh perbedaan motivasi dan metode pelatihan anak ketimbang karena perbedaan bawaan.
3.      Hasil Penelitian
Hurlock (1978) mengatakan bahwa terdapat lima prinsip perkembangan kemampuan motorik kasar berdasarkan dari beberapa studi penelitian yang dilakukannya, yaitu :
a.       Perkembangan motorik kasar bergantung pada kematangan otot dan syaraf
Selain kekuatan otot, kematangan otak juga sangat berpengaruh bagi perkembangan motorik anak. Karena setiap gerakan yang dilakukan oleh anak diatur oleh otak. Sehingga semakin matang sistem syaraf otak yang mengatur kegiatan otot, maka semakin terampil pula kemampuan motorik anak.
b.      Perkembangan yang berlangsung terus menerus
Perkembangan motorik akan berlangsung terus – menerus selama masa perkembangan anak. Urutan perkembangannya saat bayi adalah cephalocaudal yang merupakan urutan pertumbuhan dimulai dari arah kepala kemudian arahnya semakin lama semakin ke bawah menuju organ – organ yang lain seperti leher, batang tubuh tengah, dan lainnya. Kemudian pola perkembangan motorik selanjutnya adalah proximodistal yaitu pertumbuhan yang dimulai dari bagian tengah tubuh kemudian bergerak menuju kaki dan tangan. (Santrock, 2002)
c.       Perkembangan motorik memiliki pola yang dapat diramalkan
Perkembangan motorik dapat diramalkan pola perkembangannya sesuai dengan perilaku yang ditunjukkan anak. Seperti anak yang memiliki kemampuan untuk duduk lebih awal dibandingkan dengan anak seusianya yang lain, maka anak tersebut akan berjalan lebih awal pula dibandingkan dengan anak lainnya.
d.      Reflek primitif akan hilang dan digantikan dengan gerakan yang disadari
Reflek primitif adalah gerak reflek yang ada pada bayi dan terjadi secara otomatis. Namun reflek ini harus sudah hilang seiring bertambahnya usia anak karena dapat menghambat gerakan yang disadari.
e.       Urutan perkembangan pada anak sama tetapi kecepatannya berbeda
Setiap anak akan mengalami urutan perkembangan motorik yang sama, namun kecepatan setiap anak pasti berbeda. Hal tersebut menunjukkan adanya unsur bawaan dan perbedaan individu yang mempengaruhi kecepatan perkembangan motorik anak

4.      Fungsi Keterampilan Motorik
Pada tahun 2001, Hurlock membagi fungsi keterampilan motorik menjadi 4 kategori, meliputi:
a. Keterampilan bantu diri (Self help)
       Untuk mencapai kemandiriannya, anak harus mempelajari keterampilan motorik yang memungkinkan mereka mampu melakukan segala sesuatu bagi diri mereka sendiri. Keterampilan tersebut meliputi keterampilan makan, berpakaian, merawat diri, dan mandi.
b. Keterampilan bantu sosial (Social help)
       Untuk menjadi anggota kelompok sosial yang diterima di dalam keluarga, sekolah, dan tetangga, anak harus menjadi anggota yang kooperatif. Contoh keterampilan agar dapat memperoleh peneriman sosial antara lain membantu pekerjaan rumah atau mengerjakan pekerjaan sekolah.
c. Keterampilan bermain
      Untuk dapat menikmati kegiatan kelompok sebaya atau untuk dapat menghibur diri di luar kelompok sebaya, anak harus mempelajari keterampilan bermain bola, mengambar, melukis, dan memanipulasi alat bermain.
d. Keterampilan sekolah
       Pada tahun permulaaan sekolah, sebagian besar pekerjaan melibatkan keterampilan motorik seperti melukis, menulis, menggambar, membuat keramik, menari, dan bertukang kayu. Semakin banyak dan semakin baik keterampilan yang dimiliki, semakin baik pula penyesuaian sosial yang dilakukan semakin baik prestasi sekolahnya, baik dalam prestasi akademis maupun dalam prestasi yang bukan akademis
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, Elizabeth. 1978. Perkembangan Anak jilid 1 edisi keenam. Jakarta : Erlangga.
Hurlock, Elizabeth B. 2001. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Samsudin. (2005). Pengembangan Motorik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta.

Santrock, J.W. 2002. Life Span Development (5th ed) : Perkembangan Masa Hidup jilid 1. Jakarta : Erlangga

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Makasih banyak yaa postingab teorinya, pak. sangat membantu sekali :). Boleh tanya pak ? apakah ada karakteristik dan tujuan perkembangan motorik kasar bagi anak usia 4-5 tahun ? dan menurut buku siapa ? terima kasih. mohon jawabannya ya, pak. ditunggu hehe