Minggu, 21 September 2014

Konstruksi Alat Ukur (1) : Contoh Laporan Skala Pengukuran Psikologi (Teori,blueprint, Aspek, Dimensi)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
            Beberapa tahun belakangan ini Indonesia dimasuki oleh sebuah budaya baru dari Korea Selatan yang disebut sebagai “Korean Wave” atau budaya Kpop. Korean Wave terdiri dari drama dan musik yang berasal dari negeri gingseng itu. Di Indonesia saat ini, para generasi muda banyak yang menggandrungri drama korea atau K-drama dan musik korea atau Kpop (Nastiti dalam Pertiwi, 2013). Bahkan tidak di Indonesia saja, demam Korean Wave juga melanda hampir di seluruh penjuru Asia. Shim menyatakan bahwa “Hallyu” atau "Korean Wave" adalah globalisasi budaya Korea Selatan ke berbagai negara (Nastiti 2010, p.3).
            Bumingnya budaya Kpop tersebut di Indonesia, sedikit banyak juga mempengaruhi para generasi muda Indonesia. Banyak dari mereka yang menjadi tertarik untuk mempelajari budaya maupun bahasa negara Korea Selatan. Peneliti juga cukup sering menemukan remaja yang menyelipkan kosakata  bahasa Korea saat mereka sedang berbicara dengan teman mereka.
            Para penggemar artis Korea tersebut bisa dengan cepat saling mengakrabkan diri dengan sesama  anggota fansclub. Namun, ketika dihadapkan dengan fans idola lain, terkadang bisa memicu sebuah keributan atau yang biasa disebut sebagai fanwar. Di Korea sendiri bahkan ada fans yang mendapat sebutan sebagai “Sasaeng fans”. Sasaeng fans biasanya sangat fanatik terhadap artis yang jadi idolanya, tapi anehnya di saat yang bersamaan  mereka juga  selalu berusaha untuk melukai idola mereka itu.
            Dalam hal ini, fanatisme merupakan sebuah bentuk dari solidaritas terhadap orang-orang yang sefaham, dan tidak menyukai kepada orang yang berbeda. Ketidaksukaan itu tidak berdasar argumen logis, tetapi sekedar tidak suka kepada apa yang tidak disukai [dislike of the unlike]. Sikap fanatik itu menyerupai bias dimana seseorang tidak dapat lagi melihat masalah secara jernih dan logis, disebabkan karena adanya kerusakan dalam sistem persepsi [distorsion of cognition]. (Matakucingku, 2013)
            Fanatisme adalah suatu keyakinan atau suatu pandangan tentang sesuatu yang positif atau yang negatif, pandangan yang tidak memiliki sandaran teori atau pijakan kenyataan, tetapi dianut secara mendalam sehingga susah diluruskan atau diubah ((http://www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-fanatisme-,72) Secara psikologis, seseorang yang fanatik biasanya tidak mampu memahami apa-apa yang ada di luar dirinya, tidak faham terhadap masalah orang atau kelompok lain, tidak mengerti faham atau filsafat  selain yang mereka yakini (Rizkita, 2012)
            Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa fanatisme berlebihan memiliki dampak negatif yang mengerikan seperti keberadaan dari Sasaeng fans. Selain berdampak negatif, fanatisme juga membuat seseorang tertarik untuk belajar budaya negara lain yang secara tak langsung akan menambah wawasan pengetahuan orang tersebut. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengukur tingkat fanatisme remaja di Indonesia terhadap seorang artis.
1.2 Tujuan Pengukuran
Penyusunan Skala Psikologis ini bertujuan untuk mengukur tingkat fanatisme remaja di Indonesia terhadap seorang artis. Melalui pembuatan skala psikologi ini, diharapkan mampu mengetahui dampak fanatisme terhadap perilaku remaja dalam kehidupan sehari-hari mereka sehingga bisa mengetahui seberapa besar tingkat fanatisme pada diri remaja.
Aitem skala ini ditujukan untuk individu, yaitu remaja warga negara Indonesia di manapun dia tinggal. Pengkuran fanatisme ini hanya sebatas fanatik terhadap seorang artis dalam negeri maupun luar negeri.

1.1  Manfaat
1.3.1 Manfaat Teoritis
a.      Menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca mengenai Teori Fanatisme, khususnya fanatisme terhadap artis.

1.3.2 Manfaat Praktis
a.      Hasil skoring pada jawaban setiap aitem dapat dijadikan dasar bagi responden dalam melakukan evaluasi dan refleksi terhadap perilaku individu kepada diri sendiri dan perilaku terhadap individu lain.
b.      Dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk mengukur tingkat fanatisme remaja di Indonesia 




BAB II
KAJIAN TEORI, BLUE PRINT, DAN AITEM
2.1 Fanatisme
Fanatisme adalah suatu keyakinan atau suatu pandangan tentang sesuatu, yang positif atau yang negatif, pandangan yang tidak memiliki sandaran teori atau pijakan kenyataan, tetapi dianut secara mendalam sehingga susah diluruskan atau diubah. Menurut definisinya, Fanatisme biasanya tidak rasional atau keyakinan seseorang yang terlalu kuat dan kurang menggunakan akal budi sehingga tidak menerima faham yang lain dan bertujuan untuk mengejar sesuatu. Adanya fanatisme dapat menimbulkan perilaku agresi dan sekaligus memperkuat keadaan individu yang mengalami deindividuasi untuk lebih tidak terkontrol perilakunya.
Fanatisme dipandang sebagai penyebab menguatnya perilaku kelompok yang tidak jarang dapat menimbulkan perilaku agresi. Individu yang fanatik akan cenderung kurang memperhatikan kesadaran sehingga seringkali perilakunya kurang terkontrol dan tidak rasional.
Pengertian Fanatisme sendiri dapat disebut sebagai orientasi dan sentimen yang mempengaruhi seseorang dalam : (a) berbuat sesuatu, menempuh sesuatu atau memberi sesuatu, (b) dalam berfikir dan memutuskan, (c) dalam mempersepsi dan memahami sesuatu, dan (d) dalam merasa secara psikologis, seseorang yang fanatik biasanya tidak mampu memahami apa-apa yang ada di luar dirinya, tidak faham terhadap masalah orang atau kelompok lain, tidak mengerti faham atau filsafat selain yang mereka yakini.
2.2 Aspek dan Indikator
2.2.1 Aspek fanatisme menurut Goddard (2001) antara lain:
a.       Besarnya minat dan kecintaan pada satu jenis kegiatan. Fanatisme terhadap satu jenis aktivitas tertentu merupakan hal yang wajar.
b.      Sikap pribadi maupun kelompok terhadap kegiatan tersebut . Hal ini merupakan suatu esensi yang sangat penting mengingat ini adalah merupakan jiwa dari memulai sesuatu yang akan dilakukan tersebut.
c.       Lamanya individu menekuni satu jenis kegiatan tertentu. Dalam melakukan sesuatu haruslah ada perasaan senang dan bangga terhadap apa yang dikerjakannya. Sesuatu itu lebih bermakna bila yang berbuat mempunyai kadar kecintaan terhadap apa yang dilakukannya.
d.       Motivasi yang datang dari keluarga juga mempengaruhi seseorang terhadap bidang kegiatannyanya. Selain hal-hal diatas, dukungan dari keluarga juga sangat mempengaruhi munculnya fanatisme.

 2.2.2 Indikator fanatisme berdasarkan aspek :
a.       Besarnya minat dan kecintaan pada satu jenis kegiatan (dalam hal ini artis)
·         Minat
·         Kecintaan
b.      Sikap pribadi maupun kelompok terhadap kegiatan tersebut (dalam hal ini artis)
·         Berlebihan
·         Update
·         Modelling (mengikuti yang dipakai dan dilakukan artisnya)
c.       Lamanya individu menekuni satu jenis kegiatan tertentu (dalam hal ini artis)
·         Loyalitas
·         Kebanggaan dan kesenangan yang membuat seseorang bertahan menjadi fans
d.   Motivasi yang datang dari keluarga juga mempengaruhi seseorang terhadap
bidang kegiatannyanya (dalam hal ini artis)
·         Dukungan keluarga
2.2 Blue Print
No
Dimensi
Indikator
Nomor Aitem
Jumlah
Item
Prosentase
Favorable
 (F)
Unfavorable
(UF)
1
Besarnya minat dan kecintaan pada artis idolanya
Minat


3

Kecintaan


5

2
Sikap pribadi maupun kelompok terhadap artis idolanya
Berlebihan


8

Update


8

Mengidentifikasi diri dengan idolanya


6

3
Lamanya individu menjadi fans dari artis idolanya
Loyalitas


7

Kebanggaan dan kesenangan yang membuat bertahan menjadi fans


6

4
Motivasi yang datang dari keluarga juga mempengaruhi seseorang terhadap artis idolanya

Dukungan keluarga



7

Jumlah
50


2.3 Item Yang sudah dirather
Dimensi 1 : Besarnya minat dan kecintaan pada artis idolanya
Indikator-Indikatornya :
a.      Minat
Jenis Data
Item
Favorable
Saya menonton acara TV karena  idola saya terlibat dalam acara tersebut
Unfavorable
Tidak peduli siapa pengisi acaranya, saya akan tetap menonton TV asal acaranya bagus
Saya tidak peduli dengan kegiatan sehari-hari idola saya

b.      Kecintaan
Jenis Data
Item
Favorable
Saya lebih mencintai idola saya dari pada pacar saya
Kalau bisa, saya akan melakukan apa saja untuk bertemu idola saya

Saya tahu apa saja kesukaan idola saya
Unfavorable

Saya akan mendahulukan makan malam dengan pacar atau keluarga daripada menonton idola saya di TV

Kehidupan pribadi idola saya bukan urusan saya


Dimensi 2 : Sikap pribadi maupun kelompok terhadap artis idolanya
Indikator-indikatornya :
a.      Berlebihan
Jenis Data
Item
Favorable
Menurut saya, fanwar (keributan antar fans) itu adalah hal yang biasa
Saya ikut menangis saat melihat idola saya menangis atau sedang tertimpa masalah
Saya marah kalau idola saya dipasangkan atau berpasangan dengan dengan lawan jenis
Bagi saya, idola saya hanya milik saya
Unfavorable
Saya bisa exited kalau idola saya muncul di TV
Saya berusaha menjaga setiap ucapan saya  agar tidak memicu pertengkaran dengan fans yang lain
Saya ikut bahagia kalau idola saya berbahagia dengan pasangannya
Menurut saya, setiap orang berhak menjadi fans idola saya

b.      Update
Jenis Data
Item
Favorable
Setiap hari saya mencari berita idola saya di internet
Saya tidak boleh ketinggalan  membeli majalah/tabloid yang memberitakan idola saya
Saya punya koleksi album/DVD drama terbaru dari idola saya
Saya follow akun jejaring sosial idola saya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan dia
Unfavorable
Saya membaca berita idola saya di internet ketika sedang sempat saja
Saya membeli album/DVD drama terbaru dari idola saya kalau ada uang lebih saja
Saya tidak tahu nama akun jejaring sosial milik idola saya
Saya tidak memiliki teman untuk sharing seputar idola saya

c.       Mengidentifikasi diri dengan idolanya
Jenis Data
Item
Favorable
Saya memiliki barang-barang seperti yang dimiliki idola saya
Gaya berpakaian idola saya adalah inspirasi bagi saya
Saya punya keinginan untuk mengoperasi wajah saya sehingga mirip dengan idola saya
Unfavorable
Saya membeli barang-barang yang benar-benar menjadi kebutuhan saja
Saya punya style sendiri dalam berpakaian
Saya menyukai diri saya yang apa adanya


Dimensi 3 : Lamanya individu menjadi fans dari artis idolanya
Indikator-indikatornya :
a.      Loyalitas
Jenis Data
Item
Favorable
Dalam dua tahun ke depan nanti, saya masih mencintai dan mendukung idola saya seperti sekarang ini
Saya sulit pindah menjadi fans artis lain
Saya akan tetap menjadi fans idola saya apapun yang terjadi padanya
Idola saya adalah tetap yang terbaik
Unfavorable
Saya gampang terkesan dengan idola baru
Selain menjadi fans idola ini, saya juga menyukai artis yang lainnya
Saya menyukai artis yang sedang naik daun saja

b.      Kebanggaan dan kesenangan yang membuat seseorang bertahan jadi fans
Jenis Data
Item
Favorable
Saya bangga bisa menjadi fans idola saya karena dia sosok yang memang pastas untuk diidolakan
Saya senang karena memperoleh banyak manfaat selama saya menjadi fans idola saya
Saya senang bisa berkenalan dengan sesama fans idola saya  sehingga saya punya banyak teman baru
Saya lebih merasa enjoy ketika menonton konser/film idola saya daripada jalan-jalan dengan keluarga atau pacar
Unfavorable
Menjadi fans siapa pun itu sama saja rasanya
Menjadi fans idola, terkadang mengganggu sekolah/kuliah saya


Dimensi 4 : Motivasi yang datang dari keluarga juga mempengaruhi seseorang terhadap artis idolanya
Indikator-indikatornya :
a.      Dukungan keluarga
Jenis Data
Item
Favorable
Orangtua saya membelikan apapun yang saya inginkan, termasuk barang-barang yang berkaitan dengan idola saya
Saya dan saudara saya memiliki idola yang sama
Keluarga membebaskan saya untuk mengidolakan siapa pun
Orangtua membolehkan saya menonton konser idola saya di luar kota
Unfavorable
Orangtua saya menyuruh saya untuk membeli barang-barang yang bermanfaat saja
Saya dan saudara saya bisa ribut karena masalah artis idola kami masing-masing
Orangtua saya merasa khawatir setiap kali saya pergi keluar rumah



















13 komentar:

Unknown mengatakan...

chingu, boleh tahu sumbernya ga? atau laporan penyusunan skala ini punya siapa? kebetulan aku lagi buat skripsi tentang fanatisme penggemar k-pop.
ditunggu jawabannya yaa
terima kasih

Little girl mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Little girl mengatakan...

boleh, hubungi aku di twitt aja ya @626yan

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

halo, aku boleh tahu sumber tentang fanatisme ini ? atau yang punya laporan penyususnan skalanya ? ditunggu jawabannya. Terima kasih

Anonim mengatakan...

boleh, silahkan hubungi twitt di komen sebelumnya ya..

Muthi mengatakan...

Halo mb boleh tahu nggak sumber2 fanatisme dari buku apa aja? terima kasih

ainichydoraemon mengatakan...

Halli ka mau nanya boleh tau gak sumber fanatisme dari buku apa aja? Ditunggu jawabannya. Terimakasih 😊

Anonim mengatakan...

Kak boleh tau sumber fanatisme ini darimana aja? Ada kontak lain lagi selain twitter ngga? Hehe.
Thanks before :)

cloudy mengatakan...

selain twit, bisa ngehubungi kmn mbak? mau ada yang ditanya ni. makasih

Unknown mengatakan...

Hai salam kenal. Perkenlakna saya Dhea. Saya mau tanya mengenai laporan penyusunan skala ini. Klau boleh tau ini sumber dari siapa? punya skripsi siapa? karena saya sedang menggarap skripsi tentang fanatisme saat ini jadi sya harap anda mau membalas

trimakasih.

Unknown mengatakan...

selamat pagi chinguya, perkenalkan aku Noor aku mau bertanya untuk penyusunan skala yang diatas itu kamu menggunakan sumber apa chingu? apakah saya boleh tau? karena penelitian skripsi saya juga mengenai fanatisme terhadap kpop.... terimakasih sebelumnya :-)

Selena mengatakan...

Halo, perkenalkan saya mahasiswa s1 psikologi, saya sedang meneliti tentang fanatisme kpop. Kalau boleh tau ini sumbernya dari mana ya? Terima kasih