Kamis, 28 Agustus 2014

Tahap Moral Kohlberg dan Contoh



Kajian Moral seperti yang dikembangkan oleh Kohlberg yaitu enam tahap perkembangan moral :
a. Tahap pra konvensional
                   pada tahap ini penilaian tentang baik buruknya sesuatu ditentukan oleh faktor dari luar atau otoritas. Pada tahap ini dibedakan menjadi dua tahap :
1.      Orientasi hukuman dan kepatuhan
Perbuatan yang dia lakukan di dasarkan pada hukuman apabila dia tidak patuh. Contoh : Seorang anak tidak memukul adiknya karena dilarang oleh ibunya, dan jika dia melanggar larangan tersebut, ia bisa saja mendapat hukuman dari ibunya.
2.      Orientasi Relativis Instrumental
Perbuatan yang dia lakukan didasarkan pada hubungan timbal balik dengan orang lain. Bukan karena loyalitas, rasa terimakasih atau keadilan. Contoh : Adi akan datang ke rumah Arya asal Arya mau menyediakan camilan untuk Adi.
b.Tingkat Konvensional
                   Pada tahap ini perbuatan-perbuatan mulai dinilai atas dasar norma-norma umum dan kewajiban serta otoritas yang dijunjung tinggi. Pada tahap ini dibagi menjadi dua tahap yaitu :
3.      Penyesuaian dengan kelompok dan orientasi menjadi “anak manis”
Perilaku yang dia lakukan adalah perilaku yang menjadi harapan dari para anggota keluarga atau kelompok lain. Contoh : Seorang anak membantu ibunya membuat kue, namun anak tersebut salah memasukan salah satu bahan dan malah mengacaukan adonan kue. Kalau di tahap pertama anak ini dianggap melanggar moral, tapi kalau ditahap ini anak dianggap melakukan perbuatan baik. Meski dia mengacaukan adonan kue ibunya, tapi di balik itu si anak memiliki niat yang mulia yaitu membantu ibunya.
4.      Orientasi hukum dan ketertiban
Perilaku yang dia lakukan tidak hanya didasarkan pada harapan dari anggota keluarga atau kelompok lain, tapi diperluas ke kelompok yang lebih abstrak seperti : suku bangsa negara dan agama. Contoh : orang membuat keributan di tengah pasar, berarti ia bersalah (melanggar aturan)
c. Tingkat Pasca Konvensional
                   Pada tahap ini, hidup moral dipandang sebagai penerimaan tanggung jawab secara pribadi atas dasar prinsip-prinsip yang dianut dalam batin. Tahap ini dibedakan menjadi dua macam :
5.      Orientasi Kontrak Sosial- Legalistis
Perilaku yang dia lakukan selain atas dasar baik-buruknya sesuatu yang disepakati secara demokratis, juga berdasarkan pendapat pribadi. Contoh : Contoh seorang anak merasa sangat bersalah pada diri sendiri karena dia telah mencontek saat ujian. Di sini dia menyesal selain karena melanggar aturan secara umum yaitu mencontek, secara pribadi dia juga menganggap kalau mencontek itu adalah perbuatan yang salah, makannya dia merasa bersalah setelah mencontek.
6.      Orientasi prinsip etika yang universal

Perilaku yang dia lakukan berdasarkan hati nurani. Yang memiliki prinsip : keadilan, kesediaan untuk membantu satu sama lain, persamaan hak manusia dan hak hormat untuk martabat manusia secara pribadi. Contoh : seorang kakak mencuri roti untuk adiknya yang kelaparan. Disini perbuatan si kakak bisa dibilang tidak bersalah, karena apa yang dia lakukan adalah untuk menolong orang lain (adiknya).

7 komentar:

SULAEMAN HABIBI mengatakan...

TERIMA KASIH BANYAK KAK, SANGAT BERMANFAAT SEKALI, SEMOGA SUKSES TERUS..!!

Unknown mengatakan...

Sangat membantu...
Majuuu teruss...
Semangat kakka

Unknown mengatakan...

Terimkasih kakak

miss_iis mengatakan...

Kalau dibuat simpulan, maka perbedaan ketiga level ketaaatan moralitas hukum itu apa ya?

Anonim mengatakan...

Sangat bermanfaat sekali. Terima kasih atas ilmunya kak.

Anonim mengatakan...

I love u kak

Anonim mengatakan...

Terimaksih kak