Jumat, 17 April 2015

Definisi Konflik

Definisi konflik
a.       Menurut Robet M.Z. Lawang, konflik diartikan sebagai perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti nilai, satatus, kekuasaan dsb, yang tujuan mereka berkonflik tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya. Konflik dapat diartikan sebagai benturan kekuatan dan kepentingan antara satu kelompok dan kelompok dan kelompok yang lain dalam proses perebutan sumber-sumber kemasyarakatan (ekonomi, politik, sosial, dan budaya) yang relative terbatas.
b.      Menurut Kartono, konflik merupakan proses sosial yang bersifat antagonistic dan terkadang tidak bisa diserasikan karena dua belah pihak yang berkonflik memiliki tujuan, sikap, dan struktur nilai yang berbeda, yang tercermin dalam berbagai bentuk perilaku perlawanan, baik yang halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung, kamuflase maupun yang terbuka dalam bentuk tidak kekerasan
Sebenarnya terdapat banyak definisi konflik. Meskipun makna yang diperoleh dari definisi-definisi tersebut berbeda, tapi ada tema tema umum yang mendasarinya. Konfik harus dirasakan oleh pihak-pihak yang terlibat, apakah konflik itu ada ataupun tidak ada merupakan sebuah persepsi.  Jika tidak ada yang menyadari adanya konflik, secara umum disepakati  bahwa konfik tidak ada. Kesamaan lain dari definisi-definisi  tentang konflik adalah adanya pertentangan atau ketidakselarasan dan bentuk-bentuk interaksi. Dan kondisi ini menjadi titik awal dari sebuah konflik.
      Jadi dapat didefinisikan secara umum konflik adalah sebuah proses yang dimulai ketika satu pihak memiliki persepsi bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan mempengaruhi secara negatif sesuatu yang menjadi perhatian dan kepentingan pihak pertama



DAFTAR PUSTAKA
Stephen P. Robbins & Tomothy A. Judge.2008.Perilaku Organisasi, Edisi 12.Jakarta:Penerbit Salemba Empat.

Waluya, Bagja.2007.Sosiologi : Menyelami fenomena Sosial di Masyarakat.Bandung:PT Setia Budi Inves

0 komentar: