Review
jurnal Psikologi Pendidikan Anak Berbakat
“Counselling
Issues of Gifted Students Attending a
School Holiday Residential Program: A Malaysian Experience”
Pendahuluan
Di Malaysia terdapat
program pengembangan anak gifted
dengan berbagai tujuan holistiknya, diantara tujuan tersebut adalah untuk mengembangkan program
pendidikan yang komprehensif yang akan bertanggung jawab untuk mendorong
pertumbuhan positif siswa gifted,
dalam hal aspek fisik, emosional, spiritual, intelektual dan social. Bentuk
dari program ini adalah dengan program percepatan pendidikan untuk siswa
tingkat menengah. Namun, disisi lain program ini kurang memperhatikan solusi
dimana usia siswa yang terlalu muda saat menempuh pendidikan (belum seharusnya
SMA tapi sudah SMA). Dan selanjutnya muncul program yang berguna untuk mengakomodasi pembelajaran, social dan emosi
anak gifted tersebut dalam sebuah UU.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak gifted mengalami masalah yang berkaitan
stress, emosi yang tidak stabil, sensitif, merasa terisolasi, perfeksionisme,
dan kesulitan social, maka anak-anak tersebut membutuhkan dukungan psikologis
dan sosio-emosi yang sistematis dimana salah satu jalannya adalah dengan
konseling
Metode penelitian
Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan
desain analisis dokumen. Dokumen pertama adalah Insiden Kritis dan Medis
Laporan Form (CIMR) yang digunakan oleh salah satu administrasi / pengajaran /
staf perumahan untuk melaporkan segala jenis pengamatan / keluhan mengenai
mahasiswa tertentu. Dokumen kedua adalah Form Sesi Konseling yang
digunakan oleh konselor akademis untuk merekam informasi yang diperoleh selama
sesi.
Selanjutnya kedua CIMR dan Konseling Sesi bentuk dikumpulkan
dan dibandingkan, untuk memetakan masalah siswa berbakat dan kebutuhan
konseling di Malaysia. Yang selanjutnya data tersebut akan diterjemahkan secara
deskriptif
Hasil
Penelitian ini merupakan penelitian pertama kali tentang konseling
anak berbakat di Malaysia, sehingga tidak ada data pembanding sebagai patokan.
Sedangkan hasilnya adalah dengan membandingkan CIMR dan sesi konseling dimana
total 47 anak menghadiri kedua sesi tersebut. Dan juga mendapatkan hasil
beberapa isu yang dialami oleh ke 47 siswa gifted
tersebut. Isu-isu tersebut antara lain : home
sick, relasi soial dengan sebaya, strss, cemas, depresi, halusinasi dan
delusi, pengalaman pertama menstrulasi, issu tentang sikap, keinginan untuk
bunuh diri
Diskusi
Dalam tabel pertama menunjukkan bahwa siswa perempuan yang
memiliki masalah terkait siswa berbakat dan mereka lebih banyak menghadiri
program PPPN dibandingkan siswa laki-laki. Hal ini juga sejalan dengan banyak
penelitian lain bahwa perempuan lebih rentan
menghadapi masalah psikologis dan juga penelitian yang sejalan dengan
penelitian ini lebih banyak yang berfokus pada perempuan.
Sedangkan tabel kedua menunjukkan bahwa masalah psikologis
yang dihadapi oleh anak bernakat Malaysia juga tak jauh beda dengan masalah
anak berbakat yang dihadapi oleh anak berbakat di negara lain. Tetapi temuan
yang paling mencenangkan adalah isu bunuh diri, padahal hal ini sangat tabu
untuk budaya di Malaysia.
Rekomendasi untuk penelitian
selanjutnya
Di Malaysia sendiri pembahasan mengenai masalah sosial-emosi
anak gifted sudah banyak namun untuk
pembahasan mengenai dukungan social emosi tersebut belum banyak. Sehingga ke depannya
nanti diharapkan penelitian yang terkait anak berbakat di Malaysia untuk focus
pada pada aspek-aspek seperti peran konselor sekolah untuk siswa berbakat,
konseling karir untuk siswa berbakat, dan konseling bagi keluarga dengan anak
berbakat
DAFTAR PUSTAKA
Bakar, A.Y.A & Ishak, N.M.
(2010). Counselling
Issues of Gifted Students Attending a School Holiday Residential Program: A
Malaysian Experience. Procedia Social and
Behavioral Sciences, 7(C) : 568–573
0 komentar:
Posting Komentar