Definisi konflik
a.
Menurut Robet M.Z. Lawang, konflik
diartikan sebagai perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti
nilai, satatus, kekuasaan dsb, yang tujuan mereka berkonflik tidak hanya
memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya. Konflik dapat
diartikan sebagai benturan kekuatan dan kepentingan antara satu kelompok dan
kelompok dan kelompok yang lain dalam proses perebutan sumber-sumber
kemasyarakatan (ekonomi, politik, sosial, dan budaya) yang relative terbatas.
b.
Menurut Kartono, konflik merupakan
proses sosial yang bersifat antagonistic dan terkadang tidak bisa diserasikan
karena dua belah pihak yang berkonflik memiliki tujuan, sikap, dan struktur
nilai yang berbeda, yang tercermin dalam berbagai bentuk perilaku perlawanan,
baik yang halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung, kamuflase maupun yang
terbuka dalam bentuk tidak kekerasan
Sebenarnya
terdapat banyak definisi konflik. Meskipun makna yang diperoleh dari definisi-definisi
tersebut berbeda, tapi ada tema tema umum yang mendasarinya. Konfik harus
dirasakan oleh pihak-pihak yang terlibat, apakah konflik itu ada ataupun tidak
ada merupakan sebuah persepsi. Jika
tidak ada yang menyadari adanya konflik, secara umum disepakati bahwa konfik tidak ada. Kesamaan lain dari
definisi-definisi tentang konflik adalah
adanya pertentangan atau ketidakselarasan dan bentuk-bentuk interaksi. Dan
kondisi ini menjadi titik awal dari sebuah konflik.
Jadi dapat didefinisikan secara umum
konflik adalah sebuah proses yang dimulai ketika satu pihak memiliki persepsi
bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan mempengaruhi
secara negatif sesuatu yang menjadi perhatian dan kepentingan pihak pertama
DAFTAR
PUSTAKA
Stephen
P. Robbins & Tomothy A. Judge.2008.Perilaku
Organisasi, Edisi 12.Jakarta:Penerbit Salemba Empat.
Waluya,
Bagja.2007.Sosiologi : Menyelami fenomena
Sosial di Masyarakat.Bandung:PT Setia Budi Inves
0 komentar:
Posting Komentar