Tampilkan postingan dengan label Artikel and Tips. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel and Tips. Tampilkan semua postingan

Senin, 23 September 2013

Kenalan Sama Game Android : Pou (Seperti hewan peliharaan)







Tamagochi ? Terdengar familiar bukan? Kalian yang remajanya di era 90-an pastinya sangat mengenal gadget yang satu ini. Mainan yang sangat booming pada eranya ini sempat membuat masa kecil kalian terlihat sempurna. Game yang memelihara binatang virtual ini pun menjadi alat yang wajib dibawa kala itu. Bagaimana nasibnya sekarang? Tentu dengan seiring majunya jaman, handheld ini lambat laun mulai tertinggal atau hilang. Tapi jangan kuatir, bagi kalian yang ingin bernostalgia pada kesempatan ini salah satu aplikasi pet virtual ini hadir di aplikasi Android. Pou, sejenis binatang ini adalah peliharaan kalian yang baru dan harus dirawat tentunya. Terdapat banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan Pou layaknya Tamagochi seperti makan, bermain games, tidur, dan sebagainya.
Salah satu keuniknya disini adalah jenis makanan yang dapat kita berikan sangat bervariasi. Binatang ini atau kita sebut Pou sangat gemar memakan layaknya manusia seperti manisan, buah-buahan, sushi, fast food? Wow..lahap sekali ini Pou. Coba bayangkan apabila Pou ini adalah binatang kalian dalam kehidupan nyata, tentunya bisa menguras kantong yah ^_^.  Selain jenis makanan diatas, tidak terdapat makanan murah lainnya, seperti sayuran dan sejenisnya. Untuk membeli makanan si Pou ini tidaklah murah, mengingat lahapnya dia memakan. Tenang saja, kalian dapat membeli makanan menggunakan Koin yang bisa didapatkan dengan bermain dengan Pou. Jumlah Koin yang didapat bervariasi tergantung jenis permainan apa yang akan dimainkan bersama.

Entah kalian menggambarkan bentuk si Pou ini seperti apa, buat saya Pou ini mempunyai warna seperti kentang dan berbentuk segitiga yang halus seperti Onigiri. Hm..sepertinya lezat juga jika ingin memakan si Pou :p. Pada Shop, selain kalian dapat membeli makanan, tersedia juga aksesoris yang bisa dibeli untuk mendandani Pou. Kalian dapat membeli barang-barang di Body Shop seperti kacamata, baju, alis, sampai lipstick disediakan. Akan tetapi tidak semua jenis aksesoris dapat dipakai oleh Pou dikarenakan adanya suatu level tertentu yang harus di capai apabila ingin memakai barang tersebut. Cara menaikkan levelnya pun tergolong mudah, kalian hanya perlu merawatnya saja setiap hari dan jangan diterlantarkan.

Pou tidak hanya kalian cukup beri makan saja, kalian harus mandikan secara teratur. Gunakan sabun andi dan gosokkan pada seluruh tubuh Pou hingga bersih. Pou tentu akan senang apabila kalian rawat seperti ini dengan kasih sayang. Pou juga dapat sakit apabila tidak kalian rawat. Tentunya apabila sakit, maka kalian harus mengobatinya dengan memberikan obat yang dapat dibeli pada Toko.

Setting tempat yang tersedia sangat beragam mulai dari Dapur, Lab, Ruang Permainan, dan Ruang Tidur. Fungi ruangan sendiri pun berbeda seperti Dapur untuk memberi makan atau mengecek stok makanan, Lab untuk memandikan dan mengobati Pou apabila sakit, Ruang bermain untuk dapat bermain games bersama Pou, dan Ruang Tidur dimana Pout beristirahat.
Sudah tertarik untuk memelihara Pou? Menggemaskan bukan ? kalian dapat memelihara Pou dengan gratis, hanya tinggal melakukan download saja. Tetapi ingat ,bahwa kalian harus merawatnya mengingat lucu dan lugunya Pou apabila diterlantarkan.

game nya bisa kamu donlod di googel play pada android or smartphone kamu... seru dan asyik pokoknya..

Minggu, 22 September 2013

MELIHAT KARAKTER ORANG DARI SPASI TULISAN TANGANNYA





Mengenal kepribadian, diri sendiri atau orang lain bisa dilakukan melalui tulisan tangan. Profesional analis tulisan tangan, Mita Rosette Taufik, mengatakan, analisis tulisan tangan menjadi cara sederhana, praktis, dan cepat untuk mengetahui karakter dan potensi diri. Dengan begitu, seseorang terbantu untuk mengenali pola komunikasi yang tepat. Pada akhirnya, seseorang bisa mengenal orang lain lebih baik melalui cara yang disebut graphology ini.

Analisis tulisan tangan dapat dilakukan melalui berbagai cara. Mita dalam bukunya Step by Step Menganalisis Karakter & Potensi Melalui Tulisan Tangan menjelaskan berbagai caranya. Salah satunya membaca spasi tulisan tangan Anda. Melalui karakter spasi tulisan, Anda bisa mengenali bagaimana reaksi diri sendiri atau orang lain terhadap lingkungannya.

Spasi teratur
Tulisan tangan dengan spasi teratur antarbaris dan kata menunjukkan Anda merupakan individu yang stabil dan teratur. Selain juga memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik serta cenderung setia.

Spasi teratur antarbaris artinya, di setiap baris tulisan tangan, Anda masih bisa menyelipkan satu baris lagi. Sedangkan spasi teratur antarkata artinya, Anda masih bisa menambahkan satu huruf "m" di antara satu kata dengan lainnya.

Spasi lebar
Jika tulisan Anda cenderung berjarak lebar, atau berspasi lebar antarkata, tandanya Anda mandiri, tidak tergantung pada orang lain, tidak mudah untuk dekat dengan orang lain, dan memerlukan waktu sendiri untuk sekadar berpikir atau menenangkan diri.

Apabila jarak spasi antarkata lebar, jarak antarhuruf sempit, dan cenderung bertumpuk, Anda perlu bantuan untuk memecahkan masalah. Kadangkala masalah menumpuk di kepala dan banyak yang tak terpecahkan. Karenanya, tak ada salahnya meminta bantuan ahli atau orang yang Anda percaya untuk menyelesaikan masalah.

Orang yang menulis tangan dengan spasi lebar antarkata dan baris juga menunjukkan tipikal orang yang memiliki keinginan untuk menggunakan waktu dan uang dengan baik.

Spasi sempit
Kalau tulisan tangan Anda memiliki spasi yang cenderung menyempit atau tulisan terlihat merapat, ini menunjukkan Anda senang berada di dekat orang lain.

Anda bukan pengambil keputusan yang baik. Karena itu, Anda membutuhkan dukungan orang lain dari setiap keputusan dan tindakan yang diambil. Pada kasus tertentu, individu yang memiliki jarak spasi sempit cenderung memiliki ketakutan yang irasional sehingga bereaksi terlalu berlebihan untuk menolak berbagai jenis perubahan.

Spasi tak beraturan
Dalam analisis tulisan tangan, segala sesuatu yang tidak beraturan menunjukkan kecenderungan yang kurang baik.

Jarak spasi tidak beraturan menunjukkan suasana hati yang tidak beraturan pula. Apabila terjadi pada anak dan remaja, diharapkan dengan berkembangnya kedewasaan mereka, hal ini dapat mereka atasi dengan baik. Jarak spasi tidak beraturan juga menunjukkan kecenderungan dan potensi kurang jujur.



cc : http://female.kompas.com/read/2011/10/21/09594416/Spasi.Tulisan.Tangan.Mewakili.Karakter.Anda

Jumat, 13 September 2013

PROSES KELAHIRAN (YANG DIRASAKAN IBU MELAHIRKAN)


by : Yan Cassiopeia

Saat proses kelahiran sudah tiba, seorang ibu akan merasakan mulas dan lebih sering disebut dengan kontraksi. Kontraksi yang normal terjadi antara 12-24 jam. Kontraksi terjadi setiap 15-20 menit sekali, dan setelah semakin lama frekuensinya akan menjadi lebih sering yaitu kurang lebih 2,5 menit sekali. Bisa dibayangkan betapa sakit yang dirasakan seorang ibu pada fase ini, tapi itu belum seberapa.
Pada saat terjadi kontraksi, selaput yang menutupi – melindungi tubuh bayi – yang terdiri dari lemak, secara perlahan akan merobek – membuka. Setelah leher rahim terbuka 4 inci (sekitar 10 cm), barulah tubuh bayi mulai bergerak ke saluran kelahiran. Kepala bayi bergerak dari leher rahim dan melalui saluran kelahiran, hingga keluar dari tubuh ibu. Kontraksi tiap menit dan proses ini umumnya berlangsung 1,5 jam.
Dan setelah lahir barulah selaput yang merumuni tubuh bayi dibersihkan dan dilepaskannya tali pusar.
Dan beruntung bagi ibu yang dalam persalinannya lancar dan normal. Namun dalam beberapa kasus, ibu yang hendak melahirkan secara normal mengalami masalah. Salah satunya adalah pada saat pembukaan. Agar bayi dapat keluar, haruslah mecapai pembukaan sepuluh. Sekali lagi bagi yang lancar dalam persalinan, pembukaan 10 bisa terjadi hanya dalam waktu tidak lebih dari 24 jam. Pembukaan 10 yang lebih dari 24 jam ini, terjadi karena kontraksi yang kurang kuat, sehingga (pemisalannya) dorongan bayi tidak kuat sehingga pembuakaan itu terjadi secara sedikit-demi sedikit sehingga pembukaan itu memakan waktu yang lama.
Jika demikian, menurut yang saya pelajari, dapat dilakukan 2 hal, yaitu operasi sesar atau induksi. Jika ibu sudah tidak kuat dapat dilakukan operasi, namu jika ibu tetap ingin persalinan normal, dapat dibantu dengan induksi. Yaitu menyuntikkan semacam cairan perangsang agar bayi dapat menendang atau istilahnya kontraksinya lebih kuat lagi sehingga dapat menimbulkan pembukaan yang lebih banyak (melebarnya lebih kuat). Namun dari pengalaman seseorang, induksi tersebut menimbulkan rasa sakit yang dua kali lipat. Karena kekuatan kontraksi juga meningkat.
Hmm.. bisa dibayangkan betapa sakitnya seorang ibu saat melahirkan. Tapi saya ingin mengingatkan, dalam melahirkan, usahakan jangan sampai memilih metode vacum (saya lupa namaya yang jelas itu memakai cop dimana bayi bukan ditarik namun disedot agar dapa keluar dari rahim ibu. Hal ini memungkinkan dapat membuat kerusakan pada syaraf-syaraf di otak bayi. Dan dapat membuat anak tersebut menjadi berkebutuhan khusus.
Tidak usah muluk-muluk, adik saya mengalami hal ini dan beberapa jam sebelum saya menulis artikel ini, saya pun mendapatkan penjelasan dari dosen yang mengajar.



Senin, 02 September 2013

MACAM-MACAM CINTA

MACAM-MACAM CINTA

          


Tentang hal ini, Hatfield(1988) membagi cinta menjadi 2 macam :

1.      1. Companionate Love (Cinta pertemanan), adalah hubungan yang aman, saling mempercayai, dan stabil – mempunyai banyak persamaan dengan menyukai.
2.      2. Passionate Love (Cinta yang penuh gairah), yaitu sesuatu yang menggairahkan : jika dicintai pasangan akan menghasilkan perasaan nikmat dan sebaliknya jika ditolak pasangan, mereka akan merasakan penderitaan yang dalam.

Sementara Philip Shaver dan Cindy Hazan (1993), tentang perspektif cinta mereka berpendapat bahwa cinta itu seperti anak kecil yang menunjukkan berbagai ketertarikan mereka pada orangtuanya. Sebagaimana yang ditunjukkan oleh orang dewasa yang menunjukkan gaya ketertarikannya pada dalam hubungan romantis mereka.

Sebagaimana yang anda harapkan, bahwa orang akan mengindikasikan gaya yang aman dari ketertarikan akan mendapatkan kepuasan dalam hubungan romantis mereka, dari pada mereka yang memilih gaya tidak aman. : penghindaran atau kegelisahan.

Stabilitas dari gaya ketertarikan juga telah diteliti. Dan umumnya konsisten dari waktu ke waktu. Misalnya setelah adanya gangguan dalam hubungan romantis, individu yang pada awalnya merasakan aman menjadi tidak aman lagi. Sedangkan dalam keberhasilan hubungan romantis, individu yang tadinya tidak aman, menjadi aman.  

   

cc : buku Pengantar Psikologi Sosial
share by cassie9095.blogspot.com

CARA MEMBEDAKAN ANTARA SUKA (LIKING) DAN CINTA (LOVING)




            Beberapa orang sering menganggap istilah cinta dan suka merupakan hal yang sama, padahal hal tersebut memiliki berbedaan. Dan untuk membandingkannya, kamu bisa menggunakan skala menyukai dan skala mencintai yang dikembangkan oleh Rubin(1973).
            
             Berikut ini skala dan cara kerjanya :
1.      
11. Bayangkan teman kamu (A). Jawablah dan beri skala 1-10 terhadap  pertanyaan dibawah ini terhadap teman kamu
a.       Orang ini  (temanku) adalah salah satu yang paling saya sukai
b.      Saya rasa dapat mempercayai orang ini (temanku) untuk menceritakan apa saja
c.       Saya ingin sekali seperti dia (temanku)
d.      Saya akan memaafkan semua kesalahan dia (temanku)
e.       Saya yakin akan setiap penilainnya (temanku)
f.       Saya akan berbuat apa saja untuknya (temanku)

2. 2.  Selanjutnya ganti membayangkan pacar kamu (B). Jawablah dan beri skala 1-10 terhadap  pertanyaan dibawah ini terhadap pacar kamu
a.       Orang ini  (pacarku) adalah salah satu yang paling saya sukai
b.      Saya rasa dapat mempercayai orang ini (pacarku)  untuk menceritakan apa saja
c.       Saya ingin sekali seperti dia (pacarku)
d.      Saya akan memaafkan semua kesalahan dia (pacarku)
e.       Saya yakin akan setiap penilainnya (pacarku)
f.       Saya akan berbuat apa saja untuknya (pacarku)

3.   3.  – Untuk teman kamu (A), jumlahkan skala respon pada pertanyaan yang : a,c,e
 -          - Untuk pacar kamu (B), jumlahkan skala respon pada pertanyaan yang : b,d,f

4.            Mana hasilnya yang lebih besar? Yang A atau yang B? Jika hasil yang A melebihi hasil yang B, berarti kamu mencintai teman kamu tersebut. Jika tidak, berarti kamu hanya menyukainya.

Begitu cara membedakan antara cinta dan suka. Masih kurang jelas caranya? Silahkan komen…

Makasih.. dan semoga bermanfaat



CC :  tabel diterjemahkan oleh Brem dan Kassin (1986)
Share oleh cassie9095.blogspot.com
Sumber artikel : buku Pengantar Psikologi Sosial

Selasa, 27 Agustus 2013

FAKTA ORANG PENDIAM DAN SOLUSI


            By : Yan Cassiopeia

Kebanyakan orang menganggap orang pendiam itu sombong, karena mereka jarang atau hampir tak pernah menyapa orang disekitarnya. Tidak, mereka bukan sama sekali bermaksud sombong. Hanya merasa takut dengan penolakan.

Mereka tidak percaya diri dan cenderung malu dengan keadaan fisik mereka sehingga merasa minder ketika harus bergaul dilingkungan sosialnya. Anak yang pendiam, selain disebabkan karena masalah psikologis, juga bisa karena gen atau keturunan.

Tapi, apakah menyenangkan menjadi orang pendiam? TIDAK, jawabannya tidak. Menjadi pendiam itu sangat menderita dan menyesakkan dada. Dalam hati, bergejolak hebat perasaan ingin seperti orang-orang disekitarnya. Banyak teman, nongkrong, bercanda bersama. Namun seperti ada sebuah temboh kokoh yang menghalangi dan menghambat keberanian untuk beraksi mengungkapkan semua yang terpendam dalam perasaanya. Sakit, bahkan sangat menyiksa memendam perasaan seperti itu.

Selanjutnya yang membuat menderita adalah ketika orang pendiam itu cenderung dikucilkan dan diremehkan. Dalam kehidupan sosial, mereka cenderung tidak diberi peran-peran penting dalam masyarakat. Karena menganggap orang pendiam itu tidak mampu. Kalau dipikir-pikir, mereka bukan tidak mampu, hanya tidak pernah diberi kesempatan untuk belajar seperti yang lain.

Ingin eksis, tapi orang pendiam terlalu takut untuk menampakkan diri mereka karena merasa diri mereka rendah dari yang lain.

Menjadi pendiam, sama sekali tidak menyenangkan. Terkadang mereka yang pendiam lebih memilih dunia maya untuk mengekspresikan diri.

Lalu, bagaimana keluar dari situasi seperti itu?

Hanya satu kuncinya, BERANI. Keinginan untuk berubah saja belum cukup, harus ada sebuah keberanian. Jika niat itu ada, maka juga harus ada aktion. Berusahalah untuk melawan ketakutan-ketakutan yang mengendalikan diri. Dengan cuek atau tidak peduli dengan kata orang setelah yang kamu lakukan. Dan jangan takut untuk berubah, orang hanya sesaat menganggap kamu aneh karena perubahan yang mendadak. Lama kelamaan mereka akan terbiasa dengan dirimu yang baru.

Cari tahu bakadmu, berusaha lah, dan buat orang lain tercengan dengan bakadmu.

Berkata emang mudah, namun mewujudkan itu sulit. Namun tidak ada salahnya untuk mencoba.

Dan… JANGAN PERNAH MENJADI ORANG PENDIAM. ITU AKAN MEMBUAT DIRI KAMU MENDERITA.


Senin, 26 Agustus 2013

FAKTA-FAKTA HUBUNGAN JARAK JAUH (LONGDISTANCE)

Kali ini juga masih full copas, tapi bener-bener menarik




Mungkin diantara kita saat ini masih banyak yang menjalin hubungan jarak jauh atau bahasa kerennya long distance relationship. Dalam hal ini kita sering di hadapkan dalam beberepa masalah yang mungkin tidak akan selesai sebelum masalah lain menyambut kita. Untuk mengatasinya pun bisa dibilang cukup susah, karena dengan tidak bertemunya dengan pasangan, kita tidak bisa menyelesaikan masalah itu secara total. Nah, menurut saya dibawah ini adalah beberapa contoh fakta dalam menjalin hubungan jarak jauh.

     1.  Hubungan akan terasa monoton
Jelas sekali hal ini akan terjadi. Setiap hari kita hanya bisa telfon atau smsan atau mungkin juga dengan jejaring sosial. Walaupun sekarang zamannya sudah canggih, kita bisa lihat wajah orang yang kita cintai walau di ujung duniapun. Hal ini akan terasa amat sangat monoton kalau tiap hari kita lakukan. Sudah pasti kita akan bosan dan merasa jenu dengan keaadaan seperti ini 
     2. Komunikasi akan menjadi kurang baik
Ada saatnya dimana kita akan dihadapkan dengan kesibukan masing-masing, saat itulah komunikasi antar pasangan tersebut akan berkurang bahkan tidak terjadi sama sekali. Dalam hal ini kita harus pintar-pintar menggunakan kesempatan untuk melakukan komunikasi dengan pasangan kita walau dalam keadaan sesibuk apapun
     3.  Berkurangnya rasa saling percaya
Rasa saling cemburu sudah pasti ada jika kita benar-benar cinta dengan pasangan kita. Dengan kecemburuan tersebut pasti akan timbul berkurangnya rasa saling percaya pada diri kita. Apa lagi jika kita atau pasangan kita mempunyai sifat possesiv, LDR sama sekali tidak cocok untuk orang yang mempunyai sifat possesiv.
     4.  Timbul rasa kurang nyaman dan rahasia antar pasangan
Seringkali kita melakukan aktifitas  dengan orang-orang tertentu yang tidak boleh diketahui oleh pasangan kita. Buat cowok yang punya banyak teman cewek pasti selalu merahasiakan hal ini dari pasangannya begitupun sebaliknya. Kenapa bisa begitu?? Karena jika pasangannya tahu jelas ini akan membuatnya tidak nyaman. Nah, untuk mengatasinya otomatis kita akan merahasiakan hal ini dari pasangan kita.
     5.  Timbul keraguan dalam hati
Kalau kita sedang merenungkan tentang hubungan jarak jauh (dan setanpun ikut membisikkan rayuan busuknya) sudah pasti akan timbul keraguan dalam hati dalam menjalani hubungan ini. Pasti akan terlintas dalam pikiran untuk mengakhiri hubungan tersebut, karena kita akan berfikiran LDR tidak ada enaknya sama sekali dan hanya membuang-buang kesenangan hidup saja.
     6.  Rawannya perselingkuhan
Fakta ini sangat erat sekali hubungannya dengan fakta nomor 5. Sangat membingungkan sekali jika kita ingin mengakhiri hubungan ini dan kita merasa tidak enak hati dengan si dia. Apa kita harus selingkuh????? Buat orang yang mempunyai iman yang lemah dan hati yang busuk pasti akan dengan mudahnya melakukan hal ini tanpa memperdulikan pasangannya.

Dengan 6 fakta diatas apa kalian masih mau menjalani hubungan jarak jauh?? Jawab saja dengan lantang “YA". Dalam hidup kita harus berani mengambil resiko, dengan adanya resiko hidup kita pasti akan lebih berwarna. Kata pepatah “Lautpun perlu di garami”
ayoooo...buat kalian yang mengalami hal ini, semangatlah dengan menjalani hubungan kalian masing-masing (walaupun sebenarnya tidak semudah apa yang saya katakan)wkwkwk. Menurut saya kunci utama kesuksesan adalah selalu memendang sesuatu dengan POSITIF.....


cc : http://cheu2233.blogspot.com/2012/03/fakta-dalam-menjalin-hubungan-jarak.html

Jumat, 23 Agustus 2013

STRESS

STRESS
[Analisis]

Kasus
Menulis, bisa dibilang saya menyukai salah satu kegiatan yang menjadi hobby ini. Entah itu fiksi ataupun non fiksi.
Untuk fiksi khususnya perlu lebih  banyak ispirasi tentu saja. Ketika sedang banyak pikiran dan  merasa tertekan karena sesuatu hal, biasanya akan saya ‘lampiaskan dengan menulis’. Ketka menulis tersebut kadang-kadang dapat menghasilkan sebuah cerita yang sebelumnya sama sekali tak terpikir sebelumnya.
Analisis
Setelah mempelajari PU tentang stress saya jadi tahu dan menyadari ternyata hal tersebut merupakan salah satu dampak dari stress. Dampak positif stress yaitu membuat seseorang jadi berpikir kreatif.
“Stress sering mendahului atau menyertai suatu terobosan kreatif. Jika pikiran kita benar-benar tenang dan santai, justru tidak perlu alasan untuk melihat hal-hal berbeda-beda. Stres akan meningkat terutama ketika menghadapi hal baru yang terjadi karena perubahan.Hasil ahir dari proses kreatif yang disertai stress akan sedikit mengintimidasi, karena reaksi orang lain.” Kata kase, seperti VIVAnews kutip dari shinee.

EMOSI

EMOSI
PENELITIAN EMOSI
A.Kasus
Ketika SMA saya memiliki teman, katakanlah namanya adalah Vina. Dia teman yang baik dan ramah, dia memiliki pacar yang  menurtku juga perhatian. Tapi sayangnya ia bermasalah dengan Andi – mantan pacarnya yang tidak terima diputuskan oleh Vina dan sekarang Vina berpacaran dengan yang lain.
Ketika Vina ulangtahun saya memberinya sebuah hadiah dan dia tampak  senang ketika itu. Disaat bersamaan  tiba-tiba Andi memberinya hadiah juga, diawal-awal ia takut untuk membukanya. Ia berpikir kado tersebut berisi sesuatu yang ‘tidak menyenangkan’.  
B.Teori yang dipakai
Teori yang dipakai dalam kasus tersebut merupakan teori Schachter, karena melibatkan Physiological arousal  dan Cognitive interpretation of the arousal.
Dalam hal ini proses  yang terjadi adalah informasi dari stimulus dibawa ke cerebral cortex, dimana akan diinterpretasi pada pengalaman masa kini dan lampau. Lalu pesan tersebut dikirim ke limbyc system dan sistem saraf otonom yang kemudian akan menghasilkan arousl secara fisiologis.
Pengalaman, Vina berbeda reaksi dalam menerima kado dari saya dan Andi. Merasa senang menerima kado dari saya karena saya teman baiknya  dan tidak berbahaya untukknya. Berbeda reaksinya dalam menerima kado dari Andi, Vina merasa tidak aman akan Andi yang selalu membuatnya ketakutan.
C.Pengertian emosi menurut penulis
            Emosi adalah suatu reaksi  akan keadaan yang sedang terjadi pada diri seseorang yang sebelumnya telah diinterpretasi di otak berdasarkan pengalaman masa lalu dan  masa kininya. Dalam hal ini emosi sangat dipengaruhi oleh lingkungan.

SENSASI DAN PERSEPSI


SENSASI
Sensasi  merupakan proses “merasakan” lingkungan sekitar kita melalui sentuhan, rasa, pandangan, suara dan penciuman. Misalnya, ketika seseorang melihat (menggunakan indera visual, yaitu mata) sebuah benda berwarna merah, maka ada gelombang cahaya dari benda itu yang ditangkap oleh organ mata, lalu diproses dan ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal di otak, yang kemudian diinterpretasikan sebagai “warna merah”. 
Kapasitas Sensasi dipengaruhi oleh :
  1. Genetik. Ex : orangtua memiliki phobia atau trauma suatu hal tertentu, bisa jadi si anak akan memiliki phobia yang sama dengan ibunya.
  2. Usia.  Ex : Kemampuan membaca pada anak muda dan orang yang lebih tua berbeda, hal ini karena penglihatan orang  tua telah berkurang – penglihatan anak muda lebih jelas.
  3. Jenis kelamin. Ex : Lali-laki lebih peka warna biru/yang lebih gelap sedang perempuan warna pink atau yang mencolok.
  4. Pengalaman pribadi, dan
  5. Lingkungan
     Sensasi sendiri juga memiliki beberapa karakter yaitu : taste (lidah), visual (mata), tactil dan smell (bau)

PERSEPSI
Persepsi merupakan proses menerjemahkan sensasi dan membuat informasi menjadi lebih bermakna. Persepsi [perception] merupakan konsep yang sangat penting dalam psikologi, kalau bukan dikatakan yang paling penting. Melalui persepsilah manusia memandang dunianya. Apakah dunia terlihat “berwarna” cerah, pucat, atau hitam, semuanya adalah persepsi manusia yang bersangkutan Persepsi harus dibedakan dengan sensasi [sensation]. Yang terakhir ini merupakan fungsi fisiologis, dan lebih banyak tergantung pada kematangan dan berfungsinya organ-organ sensoris. Sensasi meliputi fungsi visual, audio, penciuman dan pengecapan, serta perabaan, keseimbangan dan kendali gerak. Kesemuanya inilah yang sering disebut indera.
Jadi dapat disimpulkan Sensasi adalah proses manusia dalam dalam menerima informasi sensoris [energi fisik dari lingkungan] melalui penginderaan dan Persepsi adalah menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-sinyal neural yang bermakna. Contohnya : Si A biasa saja melihat  warna merah dan si B merasa ‘wah’ ketika melihat warna merah. Pada dasarnya mereka menerima sensasi yang sama yaitu merah, tapi berbeda dalam mempersepsikannya.
Hal-Hal yang mempengaruhi persepsi antara lain :
  1. Selektif
  2. Stimulus. Ex : stimulus yang bergerak dan cerah lebih menarik perhatian anak-anak.
  3. Nilai dan kebutuhan. Ex : Orang yang haus dan lapar dengan orang yang kenyang akan berbeda persepsi ketika melihat makanan dan minuman. Orang yang kenyang mungkin akan biasa saja tapi bagi orang yang haus dan lapar akan menjadi luar biasa, bahkan bisa sampai mengeluartkan air liurnya.
  4. Pengalaman sebelumnya. Ex :Seseorang makan rujak dengan 5 cabe dan ia sangat kepedasan. Untuk selanjutnya ia hanya akan menggunakan  kurang dari 5 cabe ketika ia hendak membuat atau memakan rujak lagi.
Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi persepsi :
  1. Emosi
    Emosi akan mempengaruhi seseorang dalam menerima dan mengolah informasi pada suatu saat, karena sebagian energi dan perhatiannya [menjadi figure] adalah emosinya tersebut.
  1. Impresi
   Stimulus yang  menonjo/diawal, akan lebih dahulu mempengaruhi persepsi seseorang.  Misal ketika seseorang pertama kali memperkenalkan diri dengan sopan dan penampilannya menarik, maka akan lebih mudah mempresentasikannya dengan positif.
  1. Konteks
     Konteks bisa secara sosial, budaya atau lingkungan fisik. Dua orang  dengan latar belakang budaya berbeda, Si A terbiasa dengan nada berbicara yang halus sementara Si B terbiasa dengan nada bicara keras. Ketika Si A mendengarkan si B berbicara bisa jadi ia kan memaknai kalau Si B marah, padahal hal itu bagi si B biasa saja.
  1. Visual System
      Visual sistem memiliki stimulus cahaya.
                      Visual reseptornya ada 2, yaitu :
  • Rods (batang), berperan melihat cahaya malam (periperal).
  •  Cones (kerucut), berperan melihat cahaya siang atau warna

The Process of Dark Adaptation 
            Adalah dalam gelap setelah lampu mati kita tidak dapat melihat apapun, tapi beberapa saat kemudian kita bisa agak terang. Hal ini merpukan adaptasi dari Rods dan Cones.
The Blind Spot 
sistem visual kita, terdapat blind spot, yaitu satu titik di mata, sehingga mata tidak dapat menangkap gambar yang masuk/ diterima oleh mata.
Visual System: Perceptual Processes 
Visual system menjelaskan tentang reseptor sensori di mata yang mengubah cahaya menjadi impuls neural yang dikirim ke otak. Proses selanjutnya adalah bagaimana otak menerjemahkan implus tersebut menjadi bermakna sehingga terjadi persepsi.
  1. 1.      Perceiving Form, Patterns, and Objects
Ú  Reversible vigur : mempersepsikan gambar berbeda-beda
Ú  Featuire Analissi. Disini  terdapat dua hal yang penting yaitu Bottom up dan Top Down. Bottom up berarti dari berbagai hal – suber masalah kemudian menyatu memunculkan sebuah masalah baru. Sedangkan  Top Down maksudnya setelah berbagai persolan yang muncul barulah dicari solusinya.
  1. 2.      Figure and Ground – Gestalt Principles
      Gestalt Principles  : secara keseluruhan lebih bermakna dari pada satu elemen. Dapat diambil contoh dari gambar dibawah  ini. Mengambil pada satu titk tertentu (sudut pandang yang kecil) akan nampak sebagi hidung yang mancung saja, tapi secara keseluruhan akan .tamapk wanita cantik yang sedang menoleh dan dan atau nenek-nenek yang memakai penutup kepala.
          
  1. 3.      Proximity – Gestalt Principles
       Things that are near one another seem to belong together.


  1. 4.      Law of Closure – Gestalt Principles
  Something is missing in an otherwise complete figure, we will tend to add it.
   
  1. 5.      Law of Similarity – Gestalt Principles
       People tend to group stimuli that are similar.

  1. 6.      Simplicity – Gestalt Principles
      People tend to group elements that combine to form a good figure.
             
  1. 7.      Continuity – Gestalt Principles
       People’s tendency to follow in whatever direction the’ve been led.

  1. 8.      formulating Perceptual Hypotheses
     perseptual hypothesis : kecenderungan membuat persepsi dari sebuah obyek sesuai keinginan kita. Ex : kita melihat kotak dari atas berbentuk kotak (ini sesuai dengan kenyataan yang ada, tapi ketika melihatnya denga bergerak semakin menauh dan menjauh akan berbentuk trapesium namun kita tahu hal objek tersebut tetaplah kotak.

  1. 9.      Perceiving Depth or Distance
    Fenimena jarak / kedalaman

SENSASI DAN PERSEPSI
[Analisis]

Kasus
Diawal-awal Siska berada di Surabaya, ia pernah mengalami suatu kejadian yang bisa dinbilang tidak mengenakan sekaligus ucu secara bersamaan.
.Ia mendengar suara beberapa orang yang saling berbicara dengan keras dan menrutnya agak kasar. Bahkan sesekali ia mendengar kata-kata yang bagi orang jawa di tempat asalnya - dalah kotor. Ia pun jadi penasaran dan bermaksud melihatnya. Ia agak terkejut ketika yang dijumpainya di luar justru orang yang saling tertawa-tawa, bukan yang yang seperti ia pikirkan – sedang bertengkar.
Ia lalu bertanya pada ibu kos-nya dan malah ditertawakan. Menurut ibu kos itu sudah hal biasa dan memang logat orang surabaya. Setelah tinggal beberapa waktu, ternyata benar yang ibu kost-nya katakan. Kebanyakan orang Surabaya gaya bicaranya memang demikian.
Analisis
Persepsi yang terjadi pada Siska di pengaruhi oleh faktor psikologi yaitu konteka (Konteks bisa secara sosial, budaya atau lingkungan fisik.). Di tempat asalnya – di Solo Siska terbiasa dengan bahasa jawa yang halus dan tidak terbiasa dengan di Surabaya yang keras.




Apa itu Psikologi?

  1. A.     Psikologi
Psikologi. Ketika mendengar istilah ini, orang-orang lebih sering mengaitkannya dengan dukun, peramal, dsb. Karena menurut mereka seorang psikolog dapat ‘membaca’ orang lain seperti layaknya dukun atau para normal.  Padahal itu tidak benar. Para normal menggunakan cara-cara mistik yang sulit di buktikan dengan ilmiah, sedangkan psikolog menggunakan teori-teori yang pasti dan dapat dibuktikan dengan nyata.
                        Sehingga, ketika ada orang yang kesurupan sebaiknya  memanggil seorang psikolog untuk menanganinya. Tidak melulu pada kyai atau paranormal. Pada dasarnya kesurupan tersebut dapat dijelaskan – didefinisikan secara ilmiah.

  1. B.      Apa perbedaanpsikolog dengan psikiater?
Psikiater : tugasnya memberi resep obat untuk pasien. Biasanya seorang psikiater 
S1 kedokteran dan melanjutkan S2 nya mengambil spesialis kejiwaan.
                Psikolog : merupakan profesi dimana para pelakunya memang berlatar belakangkan S1 Psikologi.

  1. C.      Pengertian Psikologi yang sebenarnya.
Psikologi berasal dari kata Psiko = jiwa dan Logos = ilmu.  Jadi Psikologi merupakan ilmu
yang mempelajari tentang mental. Dan tentu saja membahasnya secara empiris.
                                                       Psikologi memiliki beberapa aspek, yaitu :
ü  Aspek Behavior (sikap)
ü  Aspek Kognitif
ü  Aspek Afektif (perasaan)
NB : yang bercetak tebak = aspek yang terlihat

  1. D.      Profesi Psikologi.
Menjadi Seorang Psikolog tentu tidak hanya bisa mengandalkan kemampuan intelektual semata. Tetapi ada beberapa hal yang secara tersirat tidak penting namun dalam prakteknya pasti sangat dibutuhkan. Lalu modal apa yang dimaksud di atas?
Adalah BERPENGALAMAN. Apa maksudnya? Berpengalaman bukan bererti telah menangangi banyak problem dan ia bisa menemukan cara mengatasinya, atau seseorang yang berumur tua dan ahli dalam suatu  hal. Berpengalaman yang dimaksud disini adalah ketika ada seseorang yang hendak berkosultasi ke psikologi, maka si psikolog tersebut harus dapat membuat clien-nta tersebut nyaman dan percaya pada anda.
Bayangkan, jika seorang psikolog tersebut tidak dipercaya siapapun. Apakah ada orang yang mau berkoltasi dengannya? Jawabannya tentu tidak bukan?

  1. E.       Fungsi Ilmu Psikologi
Fungsi ilmu Psikologi adalah untuk menjelaskan, memproduksi, memprediksikaan dan pengendalian.

Teori Perkembangan Manusia

Pengertian Perkembangan
  • Perkembangan adalah serangkaian perubahan yang progresif, terjadi karena kematangan dan pengalaman. Secara fisik psikologi berubah karena pengalaman.
Processes in Development
a)      Proses Biologis           : perkembangan secara fisik. Misal : bentuk rambut kita mirip dengan orangtua.
b)      Proses Koknitif            : Yang berkembang kepandaian, kemampuan bahasa dan intelegensi.
c)       Proses Sosial emosi    : anak lahir lalu bertemu orangtua, selanjutnya dengan bertemu atau sosialisasi dengan oranglain.
d)      Traditional vs Lifespan (RENTANG KEHIDUPAN) Approach

Traditional approach: the study of development emphasized extensive change from birth to adolescence, little or no change in adulthood and decline in old age. Infancy is especially thought to be a time of considerable change. Maksudnya adalah menganggap perubahan itu terjadi sejak kecil hingga dewasa. Bisa jadi ni merupakan perkembangan fisik.
Life span approachemphasized developmental change throughout adulthood as well as childhood. Maksudnya setiap rentang kehidupan (kecil-mati) manusia terus berkembang.

Characteristics of the Lifespan Perspective
.
Development is life long
: early adulthood is not the endpoint of development; rather no age period dominated development. Karena perubahan itu berlangsung terus menerus dan berlangsung lama.

Development is multidimensional
: development consists of biological, cognitive and socioemotional dimensions. Perubahan tidak terjadi hanya 1 arah . Tidak selamanya pacar kita setia, sewaktu2 bisa putus.
Development is multi directional
: some dimensions or components of a dimension expand and others shrink. Bersifat plastik yang artinya fleksibel. 
Development involves growth, maintenance & regulation
: the mastery of life often involved conflict and competitions among 3 goals of human development: growth, maintenance and regulation . Kotekstualrtinya tidak terikat dalam satu hal tapi banyak. Ex : seorang yg sedang  belajar   dfoto? Pasti sambil menfoto juga timbul pertanyaan dalam diri fotografer “ kenapa dia serius? Kenapa ia diam?” dan  diteliti secara psikologis, ternyata sedang belajar.

Teori perkembangan menurut Erikson dan  Freud
Fase Perkembangan Freud
Fase Oral
Pada tahun pertama kehidupan atau (0-1 tahun), kegiatan terutama dilakukan di sekitar mulut yang merupakan sumber kenikmatan bagi bayi.
Fase Anal
Pada tahun kedua, sekitar umur (1-3 tahun) berpindah dari mulut ke daerah anal. Pada fase inilah anak-anak diberi latihan soal-soal kebersihan —> toilet training
Fase Phalik
Berlangsung pada usia 3-5 tahun. Sumber kenikmatan berpindah ke daerah genital. Pada fase ini sering terjadi oedipus compleks, di mana anak merasa lebih sayang pada orang tua yang tidak sejenis dan benci pada orang tua yang sejenis. Tetapi perasaan ini menimbulkan rasa anxiety pada anak. Di mana pada anak laki-laki timbul kastrasi anxiety pada anak perempuan takut dihukum oleh ibunya.
Fase Latent
Setelah melalui fase phalic yang penuh gejolak, anak memasuki fase latent pada umur 5-12 tahun, yang secara relatif tenang akan berlangsung sampai masa adolesence. Pada masa ini tidak ada perkembangan baru dalam seksualitas tetapi diisi dengan perkembangan intelektual yang pesat dan kecakapan sosial
Fase Genital
Merupakan akhir dari perkembangan psikoseksual, berlangsung pada umur 12 tahun keatas. Pada masa ini dorongan seksual mulai berkembang ke arah sikap dan perasaan seksual yang dewasa.
Psikoanalisa Erikson
Erikson dalam membentuk teorinya secara baik, sangat berkaitan erat dengan kehidupan pribadinya dalam hal ini mengenai pertumbuhan egonya. Erikson berpendapat bahwa pandangan-pandangannya sesuai dengan ajaran dasar psikoanalisis yang diletakkan oleh Freud. Jadi dapat dikatakan bahwa Erikson adalah seorang post-freudian atau neofreudian. Akan tetapi, teori Erikson lebih tertuju pada masyarakat dan kebudayaan. Hal ini terjadi karena dia adalah seorang ilmuwan yang punya ketertarikan terhadap antropologis yang sangat besar, bahkan dia sering meminggirkan masalah insting dan alam bawah sadar. Oleh sebab itu, maka di satu pihak ia menerima konsep struktur mental Freud, dan di lain pihak menambahkan dimensi sosial-psikologis pada konsep dinamika dan perkembangan kepribadian yang diajukan oleh Freud. Bagi Erikson, dinamika kepribadian selalu diwujudkan sebagai hasil interaksi antara kebutuhan dasar biologis dan pengungkapannya sebagai tindakan-tindakan sosial. Tampak dengan jelas bahwa yang dimaksudkan dengan psikososial apabila istilah ini dipakai dalam kaitannya dengan perkembangan. Secara khusus hal ini berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadi matang secara fisik dan psikologis. Sedangkan konsep perkembangan yang diajukan dalam teori psikoseksual yang menyangkut tiga tahap yaitu oral, anal, dan genital, diperluasnya menjadi delapan tahap sedemikian rupa sehingga dimasukkannya cara-cara dalam mana hubungan sosial individu terbentuk dan sekaligus dibentuk oleh perjuangan-perjuangan insting pada setiap tahapnya.
Pusat dari teori Erikson mengenai perkembangan ego ialah sebuah asumpsi mengenai perkembangan setiap manusia yang merupakan suatu tahap yang telah ditetapkan secara universal dalam kehidupan setiap manusia. Proses yang terjadi dalam setiap tahap yang telah disusun sangat berpengaruh terhadap “Epigenetic Principle” yang sudah dewasa/matang. Dengan kata lain, Erikson mengemukakan persepsinya pada saat itu bahwa pertumbuhan berjalan berdasarkan prinsip epigenetic
Fase Perkembangan Erikson
Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Kecurigaan)
Tahap ini berlangsung pada masa oral, kira-kira terjadi pada umur 0-1 atau 1 ½ tahun. Tugas yang harus dijalani pada tahap ini adalah menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan tanpa harus menekan kemampuan untuk hadirnya suatu ketidakpercayaan. dan merasa terancam terus menerus. Hal ini ditandai dengan munculnya frustasi, marah, sinis, maupun depresi.
Otonomi vs Perasaan Malu dan Ragu-ragu
Pada tahap kedua adalah tahap anus-otot (anal-mascular stages), masa ini biasanya disebut masa balita yang berlangsung mulai dari usia 18 bulan sampai 3 atau 4 tahun. Tugas yang harus diselesaikan pada masa ini adalah kemandirian (otonomi) sekaligus dapat memperkecil perasaan malu dan ragu-ragu.
Inisiatif vs Kesalahan
Tahap ketiga adalah tahap kelamin-lokomotor (genital-locomotor stage) atau yang biasa disebut tahap bermain. Tahap ini pada suatu periode tertentu saat anak menginjak usia 3 sampai 5 atau 6 tahun (pra sekolah), dan tugas yang harus diemban seorang anak pada masa ini ialah untuk belajar punya gagasan (inisiatif) tanpa banyak terlalu melakukan kesalahan..
Kerajinan vs Inferioritas
Tahap keempat adalah tahap laten yang terjadi pada usia sekolah dasar antara umur 6 sampai 12 tahun. Salah satu tugas yang diperlukan dalam tahap ini ialah adalah dengan mengembangkan kemampuan bekerja keras dan menghindari perasaan rasa rendah diri.
Identitas vs Kekacauan Identitas
Tahap kelima merupakan tahap adolesen (remaja), yang dimulai pada saat masa puber dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun. Pencapaian identitas pribadi dan menghindari peran ganda merupakan bagian dari tugas yang harus dilakukan dalam tahap ini. Menurut Erikson masa ini merupakan masa yang mempunyai peranan penting, karena melalui tahap ini orang harus mencapai tingkat identitas ego, dalam pengertiannya identitas pribadi berarti mengetahui siapa dirinya dan bagaimana cara seseorang terjun ke tengah masyarakat
Keintiman vs Isolasi
Tahap pertama hingga tahap kelima sudah dilalui, maka setiap individu akan memasuki jenjang berikutnya yaitu pada masa dewasa awal yang berusia sekitar 20-30 tahun. Jenjang ini menurut Erikson adalah ingin mencapai kedekatan dengan orang lain dan berusaha menghindar dari sikap menyendiri.
Generativitas vs Stagnasi
Masa dewasa madya berada pada posisi ke tujuh, dan ditempati oleh orang-orang yang berusia sekitar 30 sampai 60 tahun. Apabila pada tahap pertama sampai dengan tahap ke enam terdapat tugas untuk dicapai, demikian pula pada masa ini dan salah satu tugas untuk dicapai ialah dapat mengabdikan diri guna keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu (generativitas) dengan tidak berbuat apa-apa (stagnasi)..
Integritas vs Keputusasaan
Tahap terakhir dalam teorinya Erikson disebut tahap usia senja yang diduduki oleh orang-orang yang berusia sekitar 60 atau 65 ke atas. Dalam teori Erikson, orang yang sampai pada tahap ini berarti sudah cukup berhasil melewati tahap-tahap sebelumnya dan yang menjadi tugas pada usia senja ini adalah integritas dan berupaya menghilangkan putus asa dan kekecewaan.

TEORI PERKEMBANGAN SIGMUND FREUD :
TAHAPAN PSIKOSEKSUAL

Sigmund Freud percaya bahwa orang dilahirkan dengan dorongan biologis yang harus diarahkan kembali agar dapat hidup dalam masyarakat. Ia berpendapat bahwa karakteristik dibentuk pada masa kanak-kanak, ketika anak-anak berhadapan dengan konflik bawah sadar antara dorongan bawaan dan tuntutan hidup budaya.
Freud membagi perkembangan kepribadian menjadi 3 tahapan yakni tahap infatil (0 - 5 tahun), tahap laten (5 - 12 than) dan tahap genital (> 12 tahun). Tahap infatil yang faling menentukan dalam membentuk kepribadin, terbagi menjadi 3 fase, yakni fase oral, fase anal, dan fase falis. Perkembangan kepribadian ditentukan oleh perkembangan insting seks, yang terkait dengan perkembangan bilogis, sehingga tahp ini disebut juga tahap seksual infatil. Perkembangan insting seks berarti perubahan kateksis seks dan perkembangan bilogis menyiapkan bagian tubuh untuk dipilh menjadi pusat kepuasan seksul (arogenus) zone). Pemberian nama fase-fase perkembangan infatil sesuai dengan bagian tubuh – daerah erogen – yang menjadi kateksis seksual pada fase itu. Pada tahap laten, impuls seksual mengalami represi, perhatian anak banyak tercurah kepada pengembangan kognitif dan keterampilan. Aru sesudah itu, secara bilogis terjadi perkembangan puberts yang membangunkan impuls seksual dari represinya untuk berkembang mencapai kemasakan. Pada umumnya kemasakan kepribadian dapat dicapi pada usia 20 tahun.
  1. Tahap Oral (mulut)
Tahapan ini berlangsung dari lahir sampai18 bulan pertama kehidupan. Mulut merupakan sumber kenikmatan utama. Dua macam aktivitas oral di sini, yaitu menggigit dan menelan makanan, merupakan prototype bagi banyak ciri karakter yang berkembang di kemudian hari. Kenikmatan yang diperoleh dari inkorporasi oral dapat dipindahkan ke bentuk-bentuk inkorporasi lain, seperti kenikmatan setelah memperoleh pengetahuan dan harta.
Contoh: Bayi yang meminum ASI, ia akan menghisap puting ibu.

  1. Tahap Anal
Tahapan ini berlangsung antara usia 1 dan 3 tahun. Kenikmatan akan dialami anak dalam fungsi pembuangan, misalnya menahan dan bermain-main dengan feces, atau juga senang bermain-main dengan lumpur dan kesenangan melukis dengan jari.
Contoh: Anak sudah bisa mengatur kapan ia ingin buang air.

  1. Tahap Phallic
Tahapan ini berlangsung antara usia 3 dan 6 tahun. Tahap ini sesuai dengan nama genital laki-laki (phalus), sehingga meupakan daerah kenikmatan seksual laki-laki. Sebaliknya pada anak wanita merasakan kekurangan akan penis karena hanya mempunyai klitoris, sehingga terjadi penyimpangan jalan antara anak wanita dan laki-laki. Lebih lanjut, pada tahap ini anak akan mengalami Oedipus complex, yaitu keinginan yang mendalam untuk menggantikan orang tua yang sama jenis kelamin dengannya dan menikmati afeksi dari orang tua yang berbeda jenis kelamin dnegannya. Misalnya anak laki-laki akan mengalami konflik oedipus, ia mempunyai keinginan untuk bermain-main dengan penisnya. Dengan penis tersebut ia juga ingin merasakan kenikmatan pada ibunya.
Contoh:
  • kateksis obyek kepada orang tua yang berlawanan jenis serta permusuhan terhadap orang tua sejenis. Anak laki-laki ingin memiliki ibunya dan menyingkirkan ayahnya; sebaliknya anak perempuan ingin memilki ayahnya dan menyingkirkan ibunya yang disebut odipus kompleks.

  1. Tahap Latency
Tahapan ini berlangsung antara kira-kira usia 6 tahun dan masa pubertas. Merupakan tahap yang paling baik dalam perkembangan kecerdasan (masa sekolah), dan dalam tahap ini seksualitas seakan-akan mengendap, tidak lagi aktif dan menjadi laten.

  1. Tahap Genital
Tahapan ini berlangsung antara kira-kira dari masa pubertas dan seterusnya. Bersamaan dengan pertumbuhannya, alat-alat genital menjadi sumber kenikmatan dalam tahap ini, sedangkan kecenderungan-kecenderungan lain akan ditekan.

TEORI PERKEMBANGAN ERIKSON :
TAHAPAN PSIKOSOSIAL

Teori perkembangan Erik Erickson ini merupakan pengembeangan lanjut teori perkembangan Freud, karena tidak terbatas sampai masa genital saja dan Erikson adalah murid Freud. Perkembangan Psikososial menurut Erikson didasarkan atas prinsip Epigenetik yakni bahwa perkembangan manusia itu terbagi atas beberapa tahap dan setiap tahap mempuyai masa optimal atau masa kritis yang harus dikembangkan dan diselesaikan.
Perkembangan ini dibagi dalam beberapa tahap, sebagai berikut :
  1. Basic Trust vs Basic Mistrust (Kepercayaan vs Ketidak percayaan).
Periode perkembangan terjadi pada masa bayi (lahir hingga 12-18 bulan).Bayi mengembangkan perasaan nyaman pada suatu tempat yang baik dan aman. Perasaan nyaman secara fisik dan sejumlah harapan yang akan terjadi keesokan harinya atau dikemudian hari. Pada masa tahapan ini peranan orang tua sangat di butuhkan untuk cepat tanggap dan peka terhadap setiap kejadian yang di alami si bayi. Jika si bayi sudah merasa nyaman dan aman akan memiliki rasa percaya kepada dunia luar maupun diri sendiri.
Contoh:
  • Anak akan menangis saat tau dirinya tidak ada di pelukan ibunya karena ia merasa asing dengan orang yang menggendongnya.
  • Anak yang sadar bahwa ibunya tidak ada disampingnya saat ia bangun tidur ia akan menangis tetapi saat ibunya menggendongnya ia akan kembali tenang, karena ia sudah merasa terbiasa dengan pelukan ibunya.

  1. Autonomy vs Shame and Doubt (Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu-ragu).
Periode perkembangan terjadi pada masa bermain (12-18 bulan hingga 3 tahun).Pada tahap ini menentukan tumbuhnya kemauan baik dan kemauan keras, anak mempelajari apa yang diharapkan, apa kewajiban dan haknya disertai batasan-batsannya yang dikenakan pada dirinya. Sebaiknya para orang tua mampu membantu dan memberi dorongan kepada anak sesuai dengan kemampuan dan keinginan tanpa paksaan yang membuatnya tertekan.
Jika orang tua terlalu membatasi, terlalu keras memberikan hukuman atau pun terlalu melindungi anak secara berlebihan akan menimbulkan rasa malu dihadapan orang lain, seakan-akan anak tidak dapat melakukan sesuatu dengan baik dan perilaku tersebut dapat menimbulkan pribadi pemalu dan ragu-ragu yang besifat menetap. Pada periode ini sebaiknya orang tua harus sering berbicara dengan anak, mananyakan pendapat anak, selalu menciptakan suasana yang menyenangkan atau memberikan nilai-nilai moral secara tidak langsung, berikan pujian jika anak melakukan sesuatu yang bersifat positif sehingga anak dapat mengembangkan dirinya dan percaya diri, dan kurangi berkata yang kurang menyenangkan.
Contoh:
  • Anak menggambar pemandangan, ibu memuji anak “gambar adik bagus ya? Mau jadi pelukis ya? Hebat” dengan kata-kata tersebut dapat memotivasi anak terus berkarya.
  • Anak yang senang memukul-mukul kaleng seakan- akan kaleng itu adalah drum yang ia lihat ditelevisi dan ia ingin menirunya tetapi dimarahi oleh orang tuanya. Ia akan merasa tidak mampu dan tidak berani untuk mencobanya.

  1. Initiative vs Guilt (Inisiatif vs Rasa Bersalah).
Periode perkembangan pada masa awal anak-anak (tahun pertama pra-sekolah 3-6 tahun). Tahap ini menumbuhkan inisiatif anak pada masa awal anak masuk sekolah atau taman kanak-kanak(play group), suatu masa untuk mengembangkan perilaku yang bertujuan untuk mengatasi tantangan-tantangan dan tanggung jawab. Anak akan lebih kreatif dan secara fisik akan lebih seimbang maupun kejiwaannya. Ditambah lagi jika orang tua mampu memberikan dorongan dan mengasah kemampuan dalam berkreativitas atau membantu anak untuk melaksanakan tugasnya, dan jika orang tua tidak memberikan dorongan atau tidak membantu anak untuk menyelesaikan tugas-tugasnya ataupun orang tua terlalu keras mendidik dengan banyak hukuman saat anak sedang berusaha menunjukkan dirinya bahwa ia bisa atau pun ia ingin, maka anak akan tumbuh sebagai pribadi yang selalu takut salah dan tidak ingin mencoba sesuatu yang baru.
Contoh:
  • Saat anak melihat pensil warna tergeletak ia akan mengambilnya dan mencoret-coret tembok. Orang tua yang melihatnya langsung memberikan buku gambar agar ia tidak mencoret-coret tembok dan agar anak terbiasa menggambar di buku gambar.
  • Anak senang menuru gaya penyanyi diatas panggung, dan anak senang menirunya denngan naik keatas meja. Tetapi anak tidak sadar telah mengganggu ibunya beristirahat, dan ibunnya memarahinya karena mengganggunya dengan suaranya yang dianggap ibunya kebisingan, tanpa penjelasan ibunya memarahinya. Anak akan diam dan tidak ingin mencobanya lagi dikarenakan ibunya menganggap bernyanyi adalah hal yang mengganggu ibunya.
  1. Industry vs Inferiority (Tekun vs Rasa Rendah Diri).Periode perkembangan pada masa pertengahan dan akhir anak-anak (tahun- tahun sekolah, 6 tahun–pubertas). Pada masa ini berkembang kemampuan berfikir deduktif, disiplin diri dan kemampuan berhubungan dengan teman sebaya serta rasa ingin tahu akan meningkat. Ia mengembangkan suatu sikap rajin dan mempelajari sebab akibat dari apa yang mereka lakukan. Lebih memperhatikan apa yang trejadi disekitarnya, anak-anak berimajinasi memperoleh kemampuan 1 langkah berpikir mengkoordinasi pemikiran & idenya dengan peristiwa tertentu ke dalam sistem pemikirannya sendiri. Yang sangat dikhawatirkan pada tahap ini adalah jika anak tidak dapat menyesuaikan diri atau tidak dapat mengembangkan dirinya anak tidak akan merasa kemampuan lebih yang dapat ia lakukan dan merasa tidak yakin atas apa yang kerjakan.
  2.  
  3.  
  4.  
Contoh:
  • Anak akan mencoba sesuatu yang ia inginkan, seperti berorganisasi dan selalu menyumbangkan ide-idenya untuk memajukan organisasi yang ia jalani.
  • Anak yang selalu berdiam diri dan tidak ingin membaur dengan lingkunan baru ia tidak dapat mengembangkan dirinya seperti anak yang lain. Ia merasa dirinya tidak seperti anak-anak yang sering berkumpul atau pun berorganisasi padahal ia berhal melakukannya.

  1. Ego-Identity vs Role Confusion (Identitas Diri vs Kekacauan Peran)
Periode perkembangan pada masa remaja 12 -20 tahun. Pada tahap ini remaja atau individu dapat mengenal lebih dalam tentang dirinya, sifat-sifat mereka, keinginan atau cita-cita, tujuan mereka hidup, dan lain-lain yang bersifat mengenal pribadi masing-masing. Masa ini mengembangkan perasaan identitas ego yang mantap pada kutup positif dan identitas ego yang kacau pada kutub negatif. Erickson menegaskan bahwa ada tiga unsur yang merupakan persyaratan didalam pembentukan identitas ego, yaitu :
  1. Individu yang bersangkutan harus menerima atau menggangap dirinya itu sama didalam berbagai situasi pengalaman dengan teman sebayanya.
  2. Orang – orang disekitarnya, dalam satu lingkungan sosial harus memiliki persepsi yang sama terhadap diri individu tersebut.
  3. Persepsi diri individu yang bersangkutan harus memdapat uji validitas dalam pengalaman hubungan antara manusia. Jadi, identitas ego positif akan menggambarkan kemampuan pemuda – pemudi yang memahami dan menyakini tuntutan norma – norma sosial, sehingga tumbuh rasa kesetiaan.
  4. Intimacy vs Isolation (Keintiman vs Pengasingan)
Periode perkembangan pada masa awal dewasa (20-24 tahun). Menurut Erickson, masa ini menumbuhkan kemampuan dan kesediaan meleburkan diri dengan diri orang lain, tanpa merasa takut merugi atau kehilangan sesuatu yang ada pada dirinya yang disebut Intimasi. Ketidak mampuan untuk masuk kedalam hubungan yang menyenangkan serta akrab dapat menimbulkan hubungan sosial yang hampa dan terisolasi atau tertutup ( menutup diri ).
Contoh:
  • Orang yang senang mengikuti organisasi kebanyakan dari mereka lebih mudah bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dengan mudah, karena ia sudah terbiasa berkomunikasi ataupun berhadapan dengan orang banyak yang menjadikan ia terbiasa berbaur dengan sesuatu hal yang baru.
  • Orang yang pendiam bukan berarti tidak dapat berorganisasi tetapi kebanyakan dari mereka tidak bisa mencairkan suasana dalam suatu suasana, mereka takut di anggap sok kenal atau jika ingin membaur terkadang tidak tau bagaimana cara yang tepat.

  1. Generativity vs Stagnation (Perluasan vs Stagnasi).
Periode perkembangan pada masa pertengahan dewasa (sekitar 25 -50an). Masa dewasa tengah, berlangsung pada usia 25-45 tahun. Generativitas yang ditandai jika individu mulai menunjukkan perhatiannya terhadap apa yang dihasilkan, keturunan, produk-produk, ide-ide, dan keadaan masyarakat yang berkaitan dengan kehidupan generasi-generasi mendatang adalah merupakan hal yang positif. Sebaliknya, apabila generativitas lemah atau tidak diungkapkan maka kepribadian akan mundur dan mengalami pemiskinan serta stagnasi, jika pada usia ini kehidupan individu didominasi oleh pemuasan dan kesenangan diri sendiri saja. Individu negatif tidak menunjukkan fungsi-fungsi produktif, baik sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat.
Contoh:
  • Seorang yang berprofesi sebagai perancang busana ia harus menambahkan atau memberikan koreksi-koreksi dari desain pakaiannya agar telihat lebih idah jika digunakan oleh pemesannya.
  • Dalam acara 17 Agustus di RT-nya ia tidak ikut meramaikan acara yang diadakan 1 tahun sekali di lingkungan rumahnya, padahal jika ia mau ia bisa ikut meramaikannya.

  1. Integrity vs Despair (Integritas dan Kekecewaan).
Periode perkembangan pada masa akhir dewasa (60 tahunan). Masa untuk melihat kembali apa yang telah kita lakukan dalam kehidupan kita, harapan positif. Kehidupan baik akan merasa puas atau yang disebut integritas. Masa lalu negatif akan timbul rasa keputusasaan. Integritas paling tepat dilukiskan sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang setelah memelihara benda -benda dan orang- orang, produk-produk dan ide-ide, dan setelah berhasil menyesuaikan diri dengan keberhasilan- keberhasilan dan kegagalan-kegagalan dalam hidup. Sedangkan keputusasaan tertentu menghadapi perubahan-perubahan siklus kehidupan individu, terhadap kondisi-kondisi sosial dan historis.
Contoh:
  • Seorang HRD yang bekerja disuatu perusahaan tidak akan merasakarirnya atau pekerjaannya akan tamat saat ia pensiun, karena selama ia bekerja ia sudah mempersiapkan dirinya dengan membangun toko kecil-kecilan untuk usahanya jika ia sudah tidak bekerja.
  • Seorang karyawan suwasta merasa was-was karena ia belum memiliki tunjangan hari tua.



Referensi: