Intelegensi
adalah kemampuan. Gaya belajar dan berpikir bukan kemampuan, tetapi merupakan
sebuah cara yang dipilih untuk memnggunakan kemampuan berpikirnya. Guru mungkin
akan mengatakan bahwa anak melaksanakan kegiatan belajar dan berpikir dengan
berbagai cara yang mencenangkan. Guru sendiri juga bervariasi dalam gaya belaja
dan berpikirnya.
Setiap
individu tidak hanya memiliki satu gaya belajar, namun memiliki banyak gaya
belajar. Dengan keadaan individu sendiri yang bervariasi, maka ada ratusan
jenis gaya belajar yang dikemukakan oleh para pendidik dan psikolog.
Namun,
dari banyaknya jenis gaya belajar, hanya ada 2 jenis gaya belajar yang paling
banayak didiskusiakan dalam wacana tentang pembelajaran adalah gaya
implusif/reflektif dan mendalam/dangkal.
Dikotomi Gaya Belajar dan Berpikir
1. - Implusif
dan Reflektif
Implusif/reflektif
sering disebut sebagai tempo konseptual, yakni murid cenderung cepat dan
implusif atau menggunakan lebih banyak waktu untuk merespon dan merenungkan akurasi
dan sebuah jawaban.
2. - Gaya
Mendalam atau Dangkal
Maksudnya adalah sejauh mana murid
mempelajari materi pejaran dengan suatu cara yang membantu mereka untuk
memahami makna materi tersebut (gaya mendalam) atau sekedar mencari apa-apa
yang perlu untuk dipelajari (gaya dangkal)
Teaching Strategis
A. Bekerja
dengan anak yang implusif
1. Pantau
di kelas untuk mengetahui mana anak-anak yang implusif\
2. Bicara
kepada mereka gara mau meluangkan lebih banyak waktu untuk berfikir sebelum
memberikan jawaban
3. Dorong
mereka untuk menandai infoemasi baru saat mereka membahasnya
4. Jadilah
guru yang bergaya reflektif
5. Bantu
murid untuk menentukan standar tinggi bagi kinerjanya
6. Hargai
murid implusif yang mau meluangkan lebih banyak waktu utnuk berfikir
7. Bantu
murid untuk menyusun sendiri rencana guna mengurangi keimplusivitasnya
B. Membantu
pelajar dangkal agar mau berpikir dengan mendalam
1. Panatu
murid untuk mengetahu murid mana yang merupakan pembelajar dangkal
2. Diskusilah
dengan murid bahwa ada yang lebih penting dari sekedar mengingat materi.
3. Ajukan
pertanyaan dan beri tugas yang mensyarakan murid untuk menyesuaikan informasi
dengan kerangka yang lebih luas
4. Jadilah
seorang model yang memproses informasi secara mendalam, bukan sekedar memberi
informasi di permukaan saja
5. Jangan
menggunakan pertanyaan yang membutuhkan jawaban Ya tau Tidak.
MENGEVALUASI GAYA BELAJAR DAN BERPIKIR
Dalam
sebuah kelas sangat mungkin berisi anak-anak dengan gaya belajar dan berpikir
yang berlainan. Gaya adalah cara murid menggunakan kemampuannya.
Akan
sangat membantu apabila seorang guru mengetahui mana murid yang imlusif dan
bergaya dangkal. Cari cara yang bisa membantu mereka untuk lebih menjadi
reflektif dan mendalam.
Gaya
belajar dan berpikir mungkin bervariasi berdasarkan konteks sekolah, level kelas
dan mata pelajaran.
--------
cc : psikologi pendidikan edisi kedua by John W Santrock
0 komentar:
Posting Komentar